Do What We Can Do

"gila, ngga cuma di Indonesia, saya beranggapan era 'who to trust now' mungkin sedang terjadi di hampir seluruh belahan dunia," -Iqbal- 

"revolusi rakyat mesir, krisis Tunisia, akankah indonesia menyusul?" -Izha-

Itulah bunyi status teman - teman saya menanggapi konflik yang terjadi di belakangan ini. Dimana - mana muncul mosi tidak percaya terhadapa pemerintah. Koran pun riuh rendah dengan berita - berita yang terjadi belakangan ini. Dan saya? Saya tidak bermaksud ikut - ikutan, hanya saja saya sedikit miris melihat hal - hal ini. Katanya zaman sudah maju, katanya perdamaian suadah digalakan, katanya kesejahtraan sudah lebih baik, lalu kenapa muncul mosi tidak percaya, seandainya kesejahtraan memang benar - benar sudah terwujud?

Well, mungkin ada baiknya saya menjelaskan dulu apa yang tengah terjadi di Tunisia. Jadi Tunisia adalah negara arab yang berada di bawah pemerintahan otoriter. Dan yah tau lah yang namanya pemerintah otoriter suatu saat akan jatuh, cepat atau lambat. Sekarang berbondong - bondong masyarakat Tunisia turun ke jalan menuntut jatuhnya Ben Ali. Oke dan mereka berhasil. Sekarang Ben Ali dan keluarganya tengah berlindung di Arab Saudi. Melarikan diri sambil membawa harta rakyat, menyedihkan. Nah gawatnya aksi masyarakat Tunisia ini kelihatannya diikuti oleh rakyat Yaman. Memang belum sefrontal masyakat Tunisia, tapi ingat api berasal dari letupan kecil.

Lain lagi tempat lain pula kisahnya. Di Mesir ribuan masa turun ke jalan menuntut turunnya Presiden Mesir Hosni Mubarak. Dan lagi - lagi masa berdalin "kalau Tunisia bisa, mengapa kami tidak". Sebuah pernyataan frontal yang apabila Mesir berhasil lagi, tidak menutup kemungkinan akan memicu ribuan gerakan lainnya. Apalagi mengingat sifat manusia yang tak pernah puas dan selalu menuntut demi kepuasan.

Ada juga berita dari negara konflik kita Israel x Palestina. Ada berita heboh yang diluncurkan oleh Al Jazeera. Dalam beritanya kantor berita ini mengatakan bahwa baik Amerika, Israel, dan Otoritas Palestina ditengarai bekerja sama melumpuhkan hamas. Jadi yah inti berita yang saya tangkap adalah hamas dijual ya gitu lah. Apalagi dari berita yang saya baca wikileaks pernah mengatakan hal serupa. Agak miris saya baca beritanya, menjual bangsa sendiri? Wohooow~~ Pemerintah sendiri menampik pemberitaan ini dan mengganggap Al Jazeera ingin membahayakan nyawa Erekat (Media Indonesia, 27 Januari 2011). Jadi siapakah yang benar? Yah hanya Tuhan lah yang tahu kan?

Bukan hanya negara Arab yang dilanda krisis ada juga Pantai Gading, yang tau kan yang sekarang ada presiden tandingan. Tau deh tuh udah beres apa belum. Terakhir kali baca di Koran PBB turun tangan. Ada juga di Irlandia yang beritanya datang dari PM nya Brian Cowen. Dari berita yang saya baca si perdana meneteri ini melepaskan jabatan pimpinan partai, tetapi enggan melepaskan kursi perdana menteri nya.

Di postingan sebelumnya saya udah bilang kan betapa mempercayai itu sulit. Yah itu memang sulit. Tapi sebenernya buat pemerintah sih tidak. Karena pada hakikatnya saat memilih saat itulah kita menanamkan kepercayaan pada mereka. Hanya terkadang kita sering rewel juga sih, udah dikasih yang baik malah gak mau dikerjain. Pendidikan kah yang lagi - lagi jadi penghalang?

Banyak banget deh kalau dibilang krisis kepercayaan  mah emang bener sekarang lagi krisis kepercayaan banget. Kalau di Indonesia? Ah gak usah ditanya dah, tuh ada Gayus yang entah kenapa gak kelar - kelar masalahnya. Yang baru ada juga Cirus yang bimbang mau diapain ama pemerintah. 

Harapan saya sih sebenrnya cukup sederhana. Tolong lah pemerintah lakukan apa yang bisa dilakukan dan masyarakat lakukan apa yang harus dilakukan. Kita punya peran masing - masing kok. Menuntut boleh, tapi kerjakanlah juga apa yang kita mampu. Ingat gerakan dimulai drai satu langkah. Untuk permerintah tolonglah dengarkan kami, kami hanya ingin kasus korupsi dibereskan. Tetutama sih untuk kasus gayus, minta bersihkan nama dinas pajak. Kasian kan yang gak terlibat kena getahnya? Gara - gara nila setitik rusak susu sebelangga. Menurut pengamatan saya kalau aja ada satu kasus korupsi kebongkar kepercayaan masyarakat pasti akan balik dengan sendirinya. 

Udahlah cukup main - mainnya sekarang. Tentunya kita semua gak ada yang ingin ngeliat kejadian kaya di Tunisia kan? Saya sih gak mau. Saya gak suka liat orang berantem. Tapi kalau masyarakat gak puas apa mau dikata juga. Setidaknya walaupun terlambat bergeraklah sekarang, sebelum apa yang dikhawatirkan masyarkat terjadi. Saya rasa kita semua sudah cukup dewasa dan mengerti kan? Tapi kita juga manusia kita punya batas kesabaran. Jadi yah, mohon pengertian dan kerjasamanya aja karena yang namanya negara bukan pemerintah tetapi pemerintah dan masyarakat.

Udahan ah~ tugas melambai - lambai untuk dikerjakan. Terakhir dari saya Mari Kita Bangun Indonesia Bersama! Indonesia milik kita, dari sabang sampai merauke. Jadi sudah sepantasnyalah kita melakukan yang terbaik bagi bangsa apapun bidang profesi kita. Gak perlu berlomba - lomba jadi pemimpin karena pemimpin juga butuh orang untuk dipimpin. Hanya saja kita harus bergerak dan melakukan apa yang terbaik. Jaa naa~~

0 talks: