Melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi mungkin merupakan mimpi bagi sebagian orang. Banyak beasiswa yang bertebaran baik internasional maupun beasiswa lokal. Persaingannya sudah jelas sangat ketat. Lihat saja beasiswa semacam StunNed (Belanda), Australia Award Scholarship (Australia), dan Monbukagakusho (Jepang) yang dari tahun ke tahun banyak memiliki peminat. Sementara untuk pemerintah Indonesia sendiri setiap tahunnya sejak 2012 sudah ada beasiswa dari kementerian keuangan yang bernama LPDP.
Logo LPDP (sumber: google image)
Setelah tidak ada kabar sejak akhir 2016 lalu, akhirnya beasiswa LPDP tahun ini kembali dibuka. Memang sih agak sedikit terlambat menulis ini, ternyata mengalahkan kemalasan itu memang sulit hahaha. 

Balik lagi ke topik soal LPDP. Berbeda dengan tahun 2016, beasiswa LPDP 2017 ini perlu perhatian khusus. Pasalnya ada banyak perbedaan proses seleksi pada tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perlu lebih rajin buat baca booklet baru yang ada di website LPDP. (klik di sini untuk beasiswa master dan doktor)

Biasanya LPDP dilangsungkan selama 4 kali dalam satu tahun. Batch 4 2016 sendiri dibuka pada sekitar bulan September-November, dan pengumumannya sudah disebar pada Desember 2016 lalu. Namun, untuk tahun 2017 ini beasiswa LPDP hanya dilakukan 2 kali dalam setahun. Kok cuma dua kali? Ya hanya dua kali, gelombang satu untuk pendaftar beasiswa dengan tujuan Universitas Dalam Negeri dan gelombang kedua untuk pendaftaran luar negeri.

Dengan dipangkasnya jumlah gelombang di tahun 2017 ini tentunya dibutuhkan persiapan yang lebih matang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Apa saja yang harus dipersiapkan? Yuk kita pelajari bareng.

Persiapan

Hal paling mendasar dalam mempersiapkan beasiswa adalah mencatat tanggal pembukaan dan penutupan beasiswa. Biasanya hampir semua beasiwa memiliki pola pembukaan yang sama setiap tahunnya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya kali ini LPDP hanya terdiri dari dua gelombang. Untuk gelombang kesatu yaitu untuk pendaftaran ke universitas dalam negeri ditutup pada 3 April, sementara untuk gelombang kedua dengan tujuan luar negeri akan ditutup pada 7 Juli mendatang. 
Jadwal LPDP 2017 (sumber: Booklet Panduan beasiswa LPDP Kemenkeu)
Dalam mendaftar beasiswa banyak para pendaftar yang lupa untuk selalu membaca terlebih dahulu. Dalam beberapa percakapan dalam grup pendaftar LPDP biasanya akan selalu ada pelamar yang bertanya sebelum membaca dan akhirnya bikin kesal pendaftar lain. Jadi sebelum mendaftar ada baiknya mengecek situs LPDP terlebih dahulu yang bisa dilihat di sini pada situs tersebut sebenarnya sudah tersedia lengkap mulai dari syarat, periode pendaftran, hingga daftar universitas tujuan LPDP 2017. Apabila ada hal-hal yang masih dipertanyakan sebaiknya membaca terlebih dahulu frequently asked question atau pertanyaan yang sering ditanyakan di FAQ (klik di sini).

Masih ada yang bingung? Bisa bergabung ke grup grup pencari beasiswa baik di facebook, whatsapp, telegram, hingga kaskus. Manfaatkan media sosial mu biar ga jadi kuper. Atau bahkan bisa tanya ke awardee atau penerima LPDP tahun sebelumnya. Kadang memang mereka belum tentu bisa menjawab 100% mengingat ada beberapa hal yang berbeda dari tahun ke tahun. Kalau teman-teman masih mentok, jangan khawatir LPDP menyediakan layanan Customer Service yang bisa dihubungi baik melalui e-mail maupun telepon. Lumayan responnya cepat e-mail sekalipun, kalau tidak mendapat respon ada baiknya menelpon langsung. 

Ingat usaha terlebih dahulu sebelum bertanya. Baca Panduan dulu hitung-hitung membuktikan kesungguhan melamar beasiswa. Masa belum-belum udah mau enaknya aja, buktikan kalau kamu layak dapat beasiswa ini gengs ;)
Peserta LPDP EDUFAIR Jakarta 2017. Panjang kan? Satu jam lebih loh buat masuk ke pameran. Itu saingan kalian, malu kalau males baca gaes. (sumber: pribadi)

Seleksi Administrasi


Selesai membaca semua persyaratan di website dan booklet sekarang waktunya menyiapkan semuanya untuk Seleksi Administrasi. Seleksi ini merupakan tahapan pertama unuk lulus ke tahap seleksi selanjutnya. So it's better to be prepared. 

Pada dasarnya persyaratan untuk beasiswa ke Luar dan Dalam Negeri sama kecuali persyaratan kemampuan bahasa. Semua persyaratan nantinya akan diunggah secara online ke akun kalian. Ada yang bilang selama data kalian sesuai dan lengkap kalian bisa lolos. Sejauh mana faktanya? Gw pun belum tau. Aniwei, yuk direview dulu syarat yang harus diunggahnya.
  1. Surat keterangan sehat yang bisa diperoleh Rumah Sakit Pemerintah/ Puskesmas/ Klinik Pemerintah yang berlaku paling lama 6 bulan sebelum penutupan. Untuk yang ke luar negeri ditambah surat bebas TBC ya. Nah yang perlu diperhatikan di sini adalah jangka waktu surat kalau penutupan April 2017 berarti Surat kalian paling lama dibuat sekitar November 2016. Untuk surat sehat ada baiknya didapatkan dari Rumah Sakit Pemerintah. Toh biasnya RSUD di tiap kota langsung tau kalau kita mau daftar LPDP, untuk di Bogor tes kesehatan plus TBC sekitar 300rb an kalau tidak salah.
  2. Surat Rekomendasi dari tokoh masyarakat bagi yang belum/ tidak sedang bekerja, atau rekomendasi dari atasan bagi yang sedang bekerja. Format surat rekomendasinya ada di panduan. Silahkan liat di bagian lampiran yaa.
  3. Surat Pernyataan dari LPDP. Untuk format dan templatenya ada di buku panduan ya.
  4. Ijazah dan Transkrip. Khas beasiswa pada umumnya ini persyaratan wajib. Untuk dilegalisir atau tidak setahu saya untuk batch 4 2016 tidak ada ketentuan. Bahkan saya hanya mengupload dokumen asli. Untuk yang dilegalisir saya bawa saat seleksi substansi. Apa harus diterjemahkan untuk yang tujuan luar negeri? Hmm, dulu untuk 2016 saya sendiri ungah yang berbahasa Indonesia dan aman-aman aja tuh.
  5. Kemampuan berbahasa Inggris/ bahasa asing lainnya (tergantung negara). Untuk beasiswa dalam negeri peryaratannya adalah (a) TOEFL ITP® 475/iBT® 57/IELTS™ 5,5/TOEIC® 600 bagi pendaftar yang memiliki LoA Unconditional; (b)TOEFL ITP® 500/iBT® 61/IELTS™ 6,0/TOEIC® 650 bagi pendaftar yang tidak memiliki LoA Unconditional; atau (c) TOAFL 500 bagi program studi yang mensyaratkan TOAFL sebagai syarat masuk. Semnetara untuk beasiswa luar negeri (a) TOEFL iBT® 75/IELTS™ 6,5/TOEIC®750 bagi pendaftar yang memiliki LoA Unconditional; atau (b) TOEFL iBT® 80/ IELTS™ 6,5/TOEIC® 800 bagi pendaftar yang tidak memiliki LoA Unconditional. Yang perlu diperhatikan adalah untuk pelamar luar negeri kelihatannya sudah tidak bisa lagi menggunakan TOEFL ITP! So, yang belum punya TOEFL iBT, IELTS, atau TOEIC bisa belajar terlebih dahulu sembari menabung karena harganya yang mahal sayang kan kalau gagal. Lalu buat yang kuliah dengan bahasa non bahasa Inggris bisa disesuaikan dengan mengunggah sertifikat bahasa untuk negara tujuan.
  6. Surat Keterangan Berkelakuan Baik atau SKCK. Tau kan? Silahkan urus di kepolisian. Inget cek tanggal berlaku. Sepele sih tapi penting banget gaes. Inget tanggal berlaku SKCK itu cuma sebentar 6 bulan, atau 3 bulan ya? Lupa hehe. Pengalaman di Batch sebelumnya ada yang terpaksa pulang karena ternyata SKCK nya sudah lewat batas tanggal yang berlaku. 
  7. Surat Izin Belajar untuk yang sudah bekerja. Ini dibuat atasan formatnya di buku panduan yaa. Untuk pendaftar yang bekerja kemenkeu juga harus diisi yaa. 
  8.  Surat rekomendasi dari Biro SDM. Biro SDM? tenang aja syarat ini khusus buat kalian yang bekerja di kementerian keuangan. Sisanya gak perlu bikin.
  9. KTP.
  10. LOA Conditional/ LOA Unconditional. LOA itu pada dasarnya adalah surat yang menyatakan bahwa dia diterima di Universitas itu. Satu hal yang harus diingat adalah LPDP hanya menerima waktu masuk maksimal 6 bulan setelah penerimaan. Jadi kalau diterima di tahun ini otomatis baru bisa sekolah tahun 2018. Untuk yang dalam negeri sebenarnya gw ga begitu paham, apalagi biasanya pendaftaran universitas sekitar Aprl, atau Agustus jadi pas daftar beasiswa belum tentu punya LOA. Ada juga sih universitas yang mengizinkan mahasiswanya untuk defer/ menunda waktu masuk. Untuk itu bagi pendaftar dalam negeri silahkan dikomunikasikan ke universitas terkait. Lalu buat yang ke Luar Negeri rata-rata mereka menyediakan fasilitas defer/ tunda (yeaay~~). Ada juga universitas yang LOA nya berlaku tiga tahun jadi ga perlu lah defer-defer (yeayyy~~). Untuk ke luar negeri sangat disarankan punya LOA atau minimal sudah kontak dengan profesornya. Kenapa? Karena pasti guna pas wawancara.
  11. Essay! Kontribusiku untuk Indonesia, Sukses Terbesar di Hidupku, dan Rencana Studi. Bisa dibilang ini adalah syarat yang paling sulit setelah LOA dan Bahasa. Saya pribadi butuh waktu satu bulan. Sejujurnya untuk Esay ga perlu muluk-muluk sederhana saja yang penting menunjukkan kesungguhan. Buat yang ga pernah ikut kegiatan voluntir atau menang sesuatu juga ga perlu kecil hati. Yang terpenting adalah ada keinginan kuat bagi kalian untuk bangsa ini. Kalau sudah selesai bisa tanya temen juga buat masukan mereka. Intinya just enjoy the moment anggap aja lagi curhat tapi inget ya jangan melebihi batas 500-700 kata. Gw yakin banyak yang punya ide buat bangsa cuma belum nemu gimana caranya menyalurkannya. Gw pun begitu. Lalu untuk rencana studi, dibuat sedetil mungkin, mau riset apa? kenapa di situ? bahkan kalau perlu siapkan detail biaya kuliahnya. Kenapa? Karena gw ditanya TT^TT.

Itu baru syarat admiistrasi. Banyak? Tenang aja ini gak sebanyak beasiswa lainnya. Seenggaknya kalian gak perlu legalisir kartu keluarga atau akta kan? Hahahaha. 

Satu lagi hal yang perlu kalian perhatikan adalah mengenai pemilihan negara. Bagi yang dalam negeri mungkin bisa bernafas lega megingat keinginan LPDP untuk meningkatkan pelajar dalam negeri. Namun, buat yang keukeuh mau ke luar negeri ada beberapa warning yang perlu kalian perhatikan terutama soal negara tujuan. Sudah banyak kabar yang beredar bahwa penerima LPDP belakangan tidak tersebar merata. 

Banyak pelajar LPDP yang memilih univeristas di Inggris, dan Belanda. Rumornya untuk tujuan Inggris dibatasi sedemikian rupa. Selain biayanya yang mahal, rata-rata kuliah di Inggris hanya satu tahun. Teman yang berkuliah di Wageningen Belanda, sempat bercerita bahwa banyak mahasiswa yang DO juga di Inggris. Entah itu yang membuat LPDP meminta pindah universitas bagi yang tujuan Inggris atau tidak. Lalu selanjutnya Belanda pun isunya akan dipangkas. Memang banyak sih yang berminat ke Belanda hmm. Negara lainnya adalah Amerika. Kenapa? Mungkin ini lebih disebabkan karena kondisi negara itu sendiri. Ada kekhawatiran kesulitan mendapatkan visa saat akan berangkat nanti.

Walaupun begitu, sendainya memang jurusan yang kalian inginkan ada di negara tersebut, tidak ada salahnya dicoba. Yang penting adalah berusaha semaksimal mungkin untuk membuktikan kalau universitas tersebut memang paling baik di dunia. 

Btw, ada perubahan universitas di tahun ini, mungkin bisa di cek di sini. Satu catatan lainnya adalah Jika kalian mau pindah univesitas tujuan luar negeri. Hal tersebut dimungkinkan. Hanya saja, universitas tujuan kalian harus memiliki ranking yang lebih tinggi dari universitas sebelumnya. Tau dari mana ranking universitas? Untuk LPDP sendiri menggunakan versi QS World Ranking atau THE. So hati-hati waktu mendaftar ya gaes.

Seleksi Assessment 

Ini dia tes selanjutnya. Begitu dinyatakan lulus selesi administrasi kita akan disambut dengan tes selanjutnya yakni seleksi Assessment. Seperti apa tesnya? Belum ada yang tahu. Seleksi Assessment adalah seleksi yang baru dilakukan untuk tahun 2017 ini. Info mengenai tes ini juga masih berbeda-beda. Ada yang bilang seleksi ini hanya bersifat pengecekan dokumen, selama dokumen lengkap pasti lulus. Rumor lainnya adalah seleksi ini merupakan tes TPA, semcam mau masuk universitas dalam negeri yang ada Tes TPA Bappenas nya dulu. Kalau benar berarti tesnya semakin sulit. Lama-lama LPDP kaya tanah yang semakin hari semakin sulit dijangkau (curhat #eh hahhaha). Aniwei, just wait for the first batch.

Seleksi Substansi

Seleksi substansi sendiri masih belum berubah banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Kecuali sejak tahun lalu penggunaan bahasa Inggris adalah wajib bagi pelamar luar negeri untuk seluruh tes. 

Tes Substansi sendiri terdiri dari 3 bagian, yakni essay on the spot, LGD, dan Wawancara. Setiap orangnya nanti akan memiliki jadwal berbeda-beda. Ada yang satu hari selesai semua tes nya ada juga yang butuh dua hari, bahkan tiga hari, tergantung jadwalnya. Nah mari kita kaji satu-satu tesnya.

Essay on the Spot. Untuk tes ini nanti kalian akan dibagi ke dalam jadwal jadi catet ya kalian tes jam berapa. Pada saat Essay on the Spot kalian akan diminta menuliskan pedapat kalian pro/ kontra terhadap suatu permasalahannya plus solusinya. Solusi di sini menurut gw WAJIB. Kita kan disekoahkan buat jadi generasi solutif, bukan tukang ngeluh hehehe. Ada yang bilang dalam tes Essay ini kita harus memihak ga bisa gak jelas. Atau minimal "Saya setuju, tapi..." itu lebih baik, katanya loh. Pakai bahasa apa? Bahasa Inggris bagi yang ke luar negeri. Waktunya rasanya 30 menit. Cukup kok. Biasanya isunya kekinian dan ada beberapa jadi kita bisa pilih. Dulu gw dapet isu reklamasi jadi lumayan mudah kan? Asal baca berita aja.

Lalu LGD. Ini susah-susah gampang. Sama-sama soal isu kekinian cuma lebih variatif dan gak bisa ditebak. Dulu gw dapet soal TKI. Lagi-lagi di sini kita diminta ngasih solusi bukan cuma masalah. Dan pake bahasa inggris lagi buat yang tujuan Luar Negeri. Masing-masing orang harus dapet bagian dan jangan mendominasi. So far itu efektif banget. Jangan lupa ada waktunya juga. Jangan banyak ngomong juga ingat temanmu nak.

Lalu yang paling horor adalah wawancara. Harus All out kalau ga mau kedepak. Bayangkan berapa banyak saingan kaliaan. Pada dasarnya saat wawancara kalian akan bertemu dengan tiga orang (dua dosen dan satu psikolog). Ada yang killer ada yang selow, silahkan berdoa saja. Ini tahap penting kenapa? Karena separuh nyawa kalian dipegang interviewer. Loh kok gitu? Jadi penentuan kelulusan LPDP ada tiga poin. Pertama nilai kalian lolos gak dengan passing grade. Kedua, rekomendasi interviewer. Ketiga, kesesuaian studi dengan studi prioritas/ bekerja sebagai PNS (inget ya "atau" bukan "dan"). 

Passing grade LPDP memang beda-beda setiap tahunnya. Bahkan per studi beda-beda. Untuk yang terendah setau saya sains. Itu pun passing gradenya 800. Untuk 2016 saya sendiri kurang paham apa masih dibedakan atau sama rata. Rumornya wawancara memegang presentase 70% dari keseluruhan nilai. Berapa nilai maksimal yang bisa diperoleh? well, saya tidak tahu. Inget syarat tersebut berlaku keseluruhan. Jadi meski passing grade kalian lulus tapi poin kedua tidak terpenuhi kalian bisa saja gagal. Kasus ini juga tidak bisa dibilang sedikit, ada beberapa yang berbagi pengalaman tersebut. 

Lalu tau dari mana nilai ini? Buat yang pernah nyoba LPDP lalu gagal bisa cari di google e-ppid kemenkeu untuk meminta nilai yang kalian dapatkan selama tes. Lumayan kan buat bahan evaluasi diri.

Surat Keterangan dari PPID (Sumber: pribadi)
Gak lulus? Jangan khawatir, mulai tahun ini kalian punya kesempatan 3 kali. Kesempatan? Ya jadi di LPDP ga bisa sembarangan daftar karena ada jatahnya. Tapi tentu saja kesempatan ini hanya berlaku jika gagal tes substansi, kalau gagal tes administrasi doang silahkan coba berkali kali sampai berhasil tidak masalah.

Satu hal lagi, mungkin lucu sih tapi masih banyak yang nanya. LPDP cuma untuk beasiswa S2 dan S3. Tidak ada beasiswa S1. Itu pun S2 nya harus kelas reguler, gak bisa ekstensi dan kelas malam. Inget ya kawan-kawan. Selain beasiswa full, ada juga beasiswa riset yang tentunya syaratnya berbeda dengan yang disebutkan di atas. Silahkan cek di situs LPDP yaa. Ingat banyak membaca semakin banyak tau. Bacalah sebelum bertanya.

Buat yang akan mendaftar semangat. Bagi yang belum punya sertifikat bahasa buat tujuan Luar Negeri silahkan persiapkan. Termasuk untuk LOA nya ya gaes. Inget practice make perfect~!