In a world where we can't even say the word in our mind, POISON
I want to live without deceiving myself
Takashi Sorimachi - Poison
Great Teacher Onizuka merupakan drama jepang yang cukup lama. Film ini ditayangkan pada tahun 1998 dan pernah ditayangkan di salah satu film swasta di negara kita. Film ini memang film yang cukup lama, tapi bagi siapapun yang menonton pasti meninggalkan kesan di hati. Apalagi buat kalian yang mengeluh karena bosan film yang ditayangkan bernuansa romantis semua. Yah bagaimana tidak film ini memang banyak mengajarkan berbagai hal mengenai hidup. Saya sendiri banyak terkesan dengan film ini. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk menonton ulang (lagi dan lagi) film ini. Alasan kenapa saya belum menulis review mengenai film ini adalah karena film ini terlalu bagus, dan saya jadi bingung mau nulis dari mana. Daripada berlama-lama lebih baik kita langsung aja cerita soal film nya ya.
|
source: google |
Great Teacher Onizuka merupakan drama yang diangkat dari manga atau komik yang berjudul sama. Secara garis besar drama ini terdiri dari 11 episode dan 1 episode spesial serta 1 drama movie. Buat kalian penyuka drama Jepang mungkin tema cerita GTO ini memang cukup lumrah. Cerita seorang guru yang berkorban membantu muridnya untuk menjalani hidup. Mungkin yang agak berbeda adalah komedi yang disajikan dari drama ini. Onizuka Eikichi (Takashi Sorimachi) adalah seorang pengangguran yang merupakan mantan anggota geng motor. Meski demikian ia bercita-cita menjadi seorang guru. Melalu temannya Saejima (Naohito Fujiki) ia mengetahui bahwa Seirin Academy membutuhkan guru baru. Ia pun lantas mendaftar di sana. Tentunya pihak sekolah merasa curiga dengan Onizuka. Penampilannya yang berantakan, terlebih dengan nilai yang pas-pasan dan berasal dari universitas tanpa nama tentunya mengundang pertanyaan bagi pihak sekolah. Saat sedang wawancara beberapa murid berbuat onar dan menyerang kepala sekolah. Sang kepala sekolah, Uchiyamada meminta Onizuka untuk melindunginya berhubung ia jago karate. Onizuka melihat ini sebagai kesempatan emas dan memutuskan untuk memasng badan untuk kepala sekolah agar ia diterima. Merasa di atas angin Uchiyamada memaki murid tersebut dan menyebutnya, "sampah". Mendengar ini Onizuka lantas malah berbalik memarahi kepala sekolah. Ia berkata "Tidak sepatutnya seorang guru menyebut muridnya sampah". Ia pun pergi berlalu setelahnya.
Onizuka tahu itu akan membuat kepala sekolah membenci nya. Ia yakin ia tak akan diterima. Merasa gundah ia malah bertemu dengan anak SMA yang memalaknya. Dengan mood jelek tentunya Onizuka malah balik memalak mereka. Sesampainya di apartemen ia mengeluh ke Saejima, tetapi justru Saejima mengabarkan bahwa Direktur Seirin mencarinya, apabila ia masih ingin menjadi guru ia diminta datang hari itu. Jam menunjukkan hampir tengah malam. Beruntung sang direktur masih berada di sana. Dan dengan itu resmi lah ia menjadi guru di Seirin Academy.
Perjuangan Onizuka tidak sampai situ, Uchiyamada yang masih merasa kesal tentunya menentang hal ini. Direktur meyakinkan bahwa Onizuka akan ditempatkan menjadi wali kelas 2-4. Kelas yang selalu berhasil membuat wali kelas mereka kabur. Dan di sini lah kisah Onizuka di mulai.
Secara garis besar drama ini menceritakan bagaimana Onizuka meyakinkan murid-muridnya untuk menjalani hidup. Dalam drama ini ia selalu dibantu oleh rekan kerja nya Fuyutsuki Azusa (Nanako Matsushima), yang belakangan mereka justru menikah di dunia nyata. Satu persatu murid akhirnya percaya terhadap Onizuka, tentunya. Karena ending film tidak mungkin sedih bukan? Tapi dalam setiap cerita Onizuka meyakinkan murid-muridnya benar-benar berkesan, bukan cuma muridnya Onizuka juga berhasil mengubah pandangan rekan-rekan kerja nya dalam menanggapi tugasnya sebagai seorang guru.
Dalam film ini kita diajak untuk melihat apa itu pendidikan yang sebenarnya, agak sedikit membesar-besarkan sebenarnya, tapi kita diajak untuk membuka mata akan hidup. Diajarkan untuk bermimpi dan mewujudkannya, diajarkan untuk menghargai apa yang kita punya saat ini, menghargai diri sendiri, dan tentunya bagaimana kita diajarkan utuk menjadi orang dewasa. Salah satu episode yang menarik adalah bagaimana Onizuka mengajarkan yang namanya korupsi memang dilakukan orang dewasa dan betapa kita generasi muda membencinya, tapi jika kita membuka mata bukan berarti kita tidak pernah melakukan kesalahan yang sama. Jika kita tidak menghadapi nya dan mengakui kesalahan kita dan akhirnya merasa nyaman dengan kesalahan itu, kelak kita akan menjadi pribadi yang sama dengan mereka.
Akhirnya gw malah curhat. Yah gimana dong, ini film bener-bener berkesan. And make my childhood worth to be remembered. Film ini terbukti berhasil nge-brainwashed gw. Buat gw sampai sekarang seorang guru dan dosen adalah oarang-orang hebat yang berkorban banyak. Saking suksesnya ini film nyuci otak gw, gw bahkan bercita-cita jadi guru. Anehnya biarpun ini film udah gw ulang berkali-kali hingga saat ini, gw berhasil nangis tiap nonton episode-episode nya. Sedihhhhh.
Sebenernya ini film sudah dibuat remake nya di tahun 2012 dan tahun 2014. Filmnya juga bagus, tapi mungkin karena ini versi pertama yang gw tonton gw jadi susah pindah ke lain hati. Gw terlanjur jatuh hati sama Onizuka yang diperankan oleh Takashi Sorimachi. Tapi berhubung drama 1998 banyak mengalami penyesuaian dan buat kalian yang lebih prefer versi mendekati komiknya mungkin akan lebih tertarik remake nya. Karena remake nya memang hampir mendekati komiknya dari segi ekspresi juga dan itulah yang membuat versi remake nya bernilai positif, gw suka ekspresi onizuka di sini hahahaha. Buat kalian yang sudah membaca komiknya dan merasa terlalu keras dan vulgar, tenang saja buat drama tahun 1998 sudah banyak diperhalus dan cukup nyaman dinikmati semua anggota keluarga. Komedi nya juga ringan dan menyenangkan. Yah, takashi sorimachi memang ganteng. Bahkan gw dulu sampai bikin pin muka Takashi Sorimachi loh saking terkesima nya sama aktingnya jadi Onizuka ahahahaha *dilemparsandal. Poster Takenouchi Yutaka di kamar nya Fuyutsuki-sensei juga ganteng hahahaha *salah fokus.
|
Jadi siapa yang mau diajar sama guru bersenyum tengil ini? *ngacungtangan hahaha |
Aniwei, drama ini sangat layak ditonton. Apalagi yang gak suka drama mainstream dengan genre romance berlebihan. Hahaha.
Happy sunday, and happy watching :)