"You never change. You are my sunshine in darkness. You are my power. You are my strength. Cause you are my everything~"

Dan akhirnya sampailah kami pada hari-hari yang membukakan pintu. Mengungkap tabir yang menyelimuti akan tempat kita bernaung. Kedengerannya keren ya, padahal gw baru pulang ospek H1. Selamat buat gw deh haha. Jadi gw mau cerita soal Eucalyptus deglupta. Ooooh tidak kawan. Ini bukan soal Ak 5 unyu - unyu dengan jargon 'Muda dan penuh warna!' itu. Gw mau cerita soal akang angkatan yang entahlah dia angkatan berapa. Dia anak FPIK. Mungkin umurnya terpaut terlalu jauh dari gw. Entah bagaimana akang itu tengah berkunjung ke fahutan. Dari Bang Hilman gw tau kalau itu akang sering kongkow bareng kakak kelas fahutan waktu jamannya. Mungkin akang itu gak ganteng, bukan tipe gw juga sih. Haha. Tapi gw terpesona aja. Pertama, karena pemikirannya yang begitu menarik tentang hidup, terutama bangsa ini. Kedua, suaranya yang memikat saat mendendangkan lagu. Ketiga, permainan gitarnya yang aduhai banget. Dan gw rasa hampir semua cewek terpesona sama akang ini tadi. Well, termasuk gw. Gw suka liat orang main gitar karena gw gak bisa main gitar. Yah, simple banget alasannya. Dan kadang gw ngerasa cowok main gitar itu keren. Haha. Gak penting. Udah sekuat tenaga gw ngapalin lirik lagu yang tadi dinyanyiin akang yang keinget cuma seiprit. Dari tiga lagu gw cuma inget yang "you are my angel" ini. Haha. Malah lagu dangdut koplo yel-yel ak yang keinget. zz.


SERIUS dulu! Semangat Rimbawan Untuk Bersatu!


“Kepadamu aku menyimpan cemburu dalam harapan yang tertumpuk oleh sesak dipenuhi ragu.
Terlalu banyak ruang yang tak bisa aku buka. Dan, kebersamaan cuma memperbanyak ruang tertutup. Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan. Ya, jalanmu dan jalanku. Meski, diam-diam, aku masih saja menatapmu dengan cinta yang malu-malu.
Aku dan kamu, seperti hujan dan teduh. Pernahkan kau mendengar kisah mereka? Hujan dan teduh ditakdirkan bertemu, tetapi tidak bersama dalam perjalanan.
Seprti itulah cinta kita. Seperti menebak langit abu-abu.
Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan…” Wulan Dewatra, Hujan dan Teduh
Seseorang selalu diberi kewenangan untukmerubah dirinya sendiri. Begitu pula saya. Selama 19 tahun berjalan dan saya tahu saya telah berubah dari saya yang dahulu. Kita adalah manusi - manusia bebas, merdeka yang mengenggam putusan pada diri kita. Tiap detiknya kita memilih. Hanya saja kita tak sadar karena terlampau banyak pilihan yang kita buat.


Memimpin bukanlah hal yang mudah. Begitulah yang saya pikir, bahkan hingga detik ini. Mana mungkin mudah bila begitu banyak ekspektasi yang dibebankan padamu. Tapi selang waktu berjalan saya mulai berpikir untuk merubah cara pandang saya. Memikirkan bagaimana cara menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh mereka. Sulit, tapi mereka itulah yang paling tahu kemampuan saya. Sejak kecil saya tak pernah berpikir menjadi pemimpin. Bisa dibilang saya adalah tipe Plegmatis-Melankolis. Artinya saya adalah saya seorang introvert. Pendiam dan 'cool' adalah ciri khas saya di beberapa waktu silam. Saya akui dan saya bangga dengan diri saya saat itu. Walau dulu saya selalu mengeluhkan sifat pendiam dan gagu saya di depan umum itu.


Saat memimpin dan di depan umum kita dituntut beretorika. Aneh. Kenapa pemimpin dituntut selalu pandai beretorika. Itu begitu menyulitkan, kau tahu. Merangkai kata dan berpikir bagaimana kawan kita kemudian merasa tertarik dengan apa yang kita bicarakan. Berpikir bagaimana caranya ribuan mata tertuju hanya padamu saat itu. Jengah.


Beretorika itu perlu, tapi bukan hal utama dalam sebuah kepemimpinan. Ketegasan mutlak perlu, tapi bukan berarti sok galak. Cara membawa diri dan berkomunikasi di depan umum bisa menyusul seiring waktu berjalan. Yang diperlukan dari seorang pemimpin menurut saya adlah rasa sayang pada para anggotanya. Rasa ingin melindungi mereka. Ingat kata mereka yang perlu ditegaskan di sini. Dengan rasa ini saya rasa ketegasan akan muncul dengan sendirinya. Pastinya kalau sudah sayang tak mungkin membiarkan anggotanya terimpit masalah bukan? Secara tak langsung ia pasti akan berpikir keras cara untuk memberikan yang terbaik dengan cepat.


Saya punya teman. Dia adalah kapten saya, sebut saja begitu. Ia tak pandai berbicara. Suaranya lembut dan acap kali terlihat tak tegas, tapi saya hormat padanya. Kau tahu mengapa? Karena saya merasa diperhatikan makanya saya merasa respek pada nya. Pada saat dia down saya tahu pada saat itulah saya yang harus berbalik menyokongnya sebagaimana dia menyokong saya dahulu. Bahkan saya kangen bekerja sama dengannya lagi haha.


Tipe pemimpin beda-beda jangan takut. Ada yang memimpin dengan cara memberikan perhatian pada anggotanya. Ada yang dengan mendorong anggotanya. Macam-macam. Hidup ini relatif bukan? Tidak ada yang konstan. Hanya semu yang konstan.


Saya tak pandai beretorika. Atau bahkan merangkai kata. Berpuisi? Kelaut aja. Ya itu dahulu. Sekarang tidak. Karena hidup adalah tentang belajar. Meski tak selalu memang. Sekarang? Saya mulai berani pasang badan untuk maju berbicara. Merangkai kata sudah mulai menjadi hobi. Bahkan saya sering menulis puisi akhir-akhir ini. 


Kita semua bisa berubah tuan


Tinggal bagaimana kita mempercayai diri kita sendiri. Tanpa rasa percaya terhadap diri tak akan ada langkah yang dapat kita mulai. Tak akan ada kepercayaan yang diberikan padamu. Percayalah pada dirimu sebagaimana rasa percaya kami dititipkan padamu. Kita manusia, tak mungkin sempurna. Aku, kau, kita, mereka, adalah sosok berbeda. Lalu kenapa? Biarkan saja tak ada salahnya kita menjadi kita. Tak ada salahnya kita menemukan jalan kita sendiri dan tipe kita sendiri untuk memimpin. Untuk bersosialisasi. Toh kita memang harus bertoleransi pada dasarnya.


Lalu cerita ini saya hendak akhiri sampai sini. Pada kepercayaan yang telah dititipkan, dan pada keberanian yang kau keluarkan. Percayalah pada dirimu sendiri. Jikalau ditengah kesepian melanda jiwa, tak perlu ragu untuk kembali bercengkrama pada kepala-kepala pada hari ini. Kami akan sambut dengan tawa. Tak perlu kau memasang topeng sangar. Aku tak perlu itu. Kepedulianmu pada kami sudah cukup membuat kami merasa dihargai lalu kami akan respek dengan sendirinya. Tak perlu kau pandai beretorika. Asal kami paham maksudmu itu sudah cukup. Tak perlu kau menggembar-gemborkan kelebihanmu. Biar kau hanya bergerak di belakang layar untuk mendukung kami itu sudah cukup. Kepedulianmu lebih dari cukup. Tindakan nyatamu. Taktikmu. Itulah yang penting. Pemimpin hanya status. Bagaimanapun kau tetap sahabat kami, keluarga kami.


Good Luck Sob! :)
Sebuah cerita tentang keluarga baru akan segera dimulai lagi. Gw gak mau berekpektasi. Gak mau membandingkan. Karena kita nyata pada apa yang adanya. Bukan pada topeng, untuk sebuah kesamaan yang kita buat. Atau pada muka sedih yang tersamarkan bahagia. Yah, walau kadang sedikit polesan untuk menutup rasa memang perlu. Kita sosialis, tapi kita individualis di saat bersamaan bukan?

Hari kemarin mungkin kita boleh merasa kehilangan. Merasa sebuah kesalahan pada akhirnya. Hingga abu menggelayuti hati. Tapi saat ini ada keluarga baru yang perlu disambut. Hingga mungkin perlu kita tahan sejenak semua hal yang membawa muram. Menyemangati dan membangun sebuah rasa. Mungkin gw memang belum kenal, belum merasa dekat. Well, wajar. Kau, kita adalah hal yang baru. Tapi selama ada rasa ingin mendukung sang jendral, maka kita telah berada di lajur yang sama. Menurut gw sih. 

Lalu pada kisah yang lalu. Semua itu bukanlah pudar. Mana mungkin jikalau kenangan itu adalah abadi. Jika apa yang tercipta pada hari-hari itu begitu berharga. Karenanya untuk semua pada hari itu, sebuah kata semangat dan sukseslah yang hanya bisa terucap. Tak akan diakhiri sampai sini. Karena silaturahmi tak mengenal waktu. Dan kawan adalah sesuatu yang patut dibanggakan.

Dan untuk cerita yang pada akhirnya tak bisa diulur lagi, apa mau dikata. Kita telah berada pada mindset yang tak sama. Hentikan semua. Lalu kita bisa fokus pada apa yang perlu. Walau semua masih berada dalam ragu. Yah, tentu saja. Manusia yang meragu. Kepastianlah yang semu. Tak perlu dipusingkan, semua memang begini. Ambil topeng, lalu tertawakan pada hari itu. Sekarang semua sudah berbeda.

Lalu hari ini kita bertemu hal baru untuk dijaga. Lembaran untuk kembali dikenang. Hari pertama. Hingga pada tua akan teringat. Lupakan hari itu untuk hari ini. Untuk mereka. Biar saja semua bercokol dalam diam. Hingga tawa terumbar pada muka. Hingga tak ada yang tau apa dan mengapa.

WELCOME Eucalyptus!
     STRUGGLE Satria Galuh Pakuan!
     SMILING Alas Purwo!

And

          FAREWELL!
Well. Bisa dibilang ini most played song this week. Asli suka banget sama lirik lagu ini. Mungkin karena diksinya yang gak lazim. Namanya juga lagu agak jadul yah jadi diksinya juga masih bagus. Padahal gw lagi demen - demenya dengerin Gummy - As a Man, SNSD-The Boys sama Beast-Fiction dan I like you the Best. Gara-gara lagu Kahitna ini, langsung lupa semua haha. Kalau kita ngehilangin fakta bahwa ini lagu adalah lagu untuk bangkit dari rasa sedih akibat patah hati, sebenernya lagu ini bisa digunakan untuk menyemangati diri. Apalagi nilai - nilai ujian udah pada keluar semua, dan belum ada yang tembus kepala 8 hingga saat ini. Drop sih, tapi setiap denger lagu ini jadi yah semangat aja. Apalagi part "biarkan sedih usah kau lara perih". Hahahaha

Dan agak sedikit galau gw hari ini, yang pertama karena masalah 'itu', yang kedua gara-gara sebuah kesempatan lagi. Hahaha. Bakalan pergi lagi? Ini udah kesempatan yang ketiga dan mimpi gw masih di sana. Yah, gw emang gak pinter, bahasa inggris secukupnya, gak tau deh. Ini mimpi gw dari dulu hingga sekarang. Susah. Ternyata saat kita mengingini sesuatu dari lubuk hati banyak hal yang harus dikorbankan. Banyak hal yang membuat kita merasa tak layak. Bahkan untuk sebuah kata optimis yang selalu gw junjung saja gw tak mampu. Sulit. Mungkin saat kita -atau mungkin saya- menyukai sesuatu memang begini adanya. Hanya sabar yang bisa menjawab waktu dan sebuah usaha yang tak kunjung henti semoga semua terkabul tepat pada waktunya. Hahaha

Kahitna - Dunia Lain Untukmu

Menatap kamu mengapa kau terdiam
Bermuram diri tersimpuh jatuh layu
Melihat kamu mengapa kau membisu
Bersedih hati dipenggal cinta lamamu

Biarkan pedih usah kau rasa letih
Bukan nasibmu bila harus bisa cinta
Biarkan sedih usah kau lara perih
Bukan takdirmu bila kamu bisa cinta

Menatap kamu mengapa kau terdiam
Bermuram diri tersimpuh jatuh layu
Melihat kamu mengapa kau membisu
Bersedih hati dipenggal cinta lamamu

Biarkan pedih usah kau rasa letih
Bukan nasibmu bila harus bisa cinta
Biarkan sedih usah kau lara perih
Bukan takdirmu bila kamu bisa cinta

Selama kau masih bersandar terkulai di lukamu
Rasamu kan tertusuk terpendam di hari-harimu
Selama kau bisa tertawa 
Lupakan susah benar jalanmu
Di sana ada cahaya dunia lain untukmu

Biarkan pedih usah kau rasa letih
Bukan nasibmu bila harus bisa cinta
Biarkan sedih usah kau lara perih
Bukan takdirmu bila kamu bisa cinta...

Ahhhhh sumpah gw gak kuat. Gw suka banget sama kahitna, terlepas dari perasaan gw sekarang apakah sedang galau atau gak. Gw suka aja kalau itu kahitna. Jadi gw post juga liriknya. Gw suka lagunyaa XD. Dari jaman SD emang kahitna tetep oke banget deh haha. Cuma sedikit grup Indonesia yang gw suka dan kahitna salah satunya. Keren dahh haha. 25 tahun bertahan di blantika musik Indonesia, congrtas! :D




Saat aku di sisimu
hati ku terasa jauh
semua rasanya hampa
walau katamu banyak rindu


perasaanku tak bisa dustai 
tak seperti dulu lagi


aku tak mau terus begini
bila kau tak lagi sungguh-sungguh cinta aku
walau hati ini tak sanggup lupakan dirimu
kusadari aku yang harus pergi


aku masih punya hati
kau pasti tahu itu
bila ku salah mengapa kau diam
mengapa kau tak bicara


aku tak mau terus begini
bila kau tak lagi sungguh-sungguh cinta
walau hati ini tak sanggup lupakan dirimu
kusadari aku yang harus pergi


cinta ini masih tersimpan
meski semua kini hanya hanyalah fatamorgana


aku tak mau terus begini 
bila kau tak lagi sungguh-sunggguh cinta aku
walau hati ini tak sanggup lupakan dirimu
kusadari aku yang harus pergi


sungguh sungguh cinta aku
walau hati ini tak sanggup lupakan dirimu
kusadari aku yang harus pergi
Apa definisi jujur buat kalian? Aneh, heran aja. Seberapa kali pun dicoba jujur memang sulit, apalagi bila itu berkaitan dengan perasaan dan isi hati. Selesai udah. Padahal manusia tak akan mengerti bila tak terkatakan. Bahkan fakta hanya akan berakhir prasangka apabila tidak ada kejujuran. Yah gak tau deh. Pusing. Ngantuk dulu ye, ternyata praktkum PIT, IUTPW, dan hedon di pak ewok bikin capek juga. Mungkin kita butuh hening untuk berpikir sejenak..

Anyway, 
SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA !!!
Kamis, 03 November 2011. Tuh bener deh tulisan gw gak beres-beres. Gw bingung mau nulis gimana. Udah kali ya diemin dulu aja di draft. Dan akhirnya setelah sekian lama gw main jur-jujuran lagi. Sayangnya saat ini bukan dalam suasana kemping, tepatnya habis magrib di depan ASP gelap-gelapan. Iseng aja gw ngomong, "wah ada botol dan udah gelap, seru nih main jujur - berani" yang langsung di iyain sama Fika, Riri, dan Buntang. Sialnya gak pake berani, semuanya harus jujur :(, bangke emang.

First turn yang kena fika. Terus Fika lagi. Sampai kita mikir, ini orang disukain deh sama botol kayanya. Susah juga sih, bingung mau nanya apa ke si Fika mah. Second turn gw dan buntang seneng. Sial. Tau gw, kalau udah main jujur pasti pertanyaanya gak jauh-jauh soal perasaan. AHH sambel banget. Biar keliatannya suka dicurhatin kalau udah urusan sendiri gw gak ngerti. Bahkan gw gak bisa bilang iya meskipun iya, karena gw bingung tepatnya sih. Lanjut muter ke Riri. Gw seneng aja lahh haha, ketauan deh ri :p. Lanjut ke Buntang, tapi yahhhhhh buntang gak ngerti beginian hmmm.

Lalu sampailah kita pada pertanyaan. Cowok tuh suka begini juga gak ya? Well i mean, curhat dan kawan -kawannya. Dulu-duluuuuuuu banget zaman gw masih SMA kelas 1, gw punya temen yang gw kenal cukup lama. Dia suka dengerin gw curhat, ngegaje, ngegaring, bahakan bisa tau kalau gw lagi galau padahal gw udah berusaha keras nutupin semuanya dengan kegajean gw. Yah biar ujung-ujungnya gw dibilang bego juga sih. Kampret emang itu bocah. Singkat cerita karena dia udah mau dengerin makian gw, jadi gw menawarkan jasa yang sama ke temen gw ini dan dia bilang seorang laki-laki dituntut untuk menulis skenarionya sendiri. Gw heran, bukan berarti gw tipe yang suka curhat, toh gw juga curhatnya cuma sama ini orang doang itu pun udah gak pernah lagi sejak masuk fakultas. Yah memang salah ya kalau cowo curhat. Aneh, gw gak ngerti. Gak gitu juga sih pasti pendefinisiannya. Cuma masalah waktu aja sampai gw ngerti.

Well, curhat nih gw. sebelum bablas udahin dulu ah, lagian ternyata gw belum buat laporan PIT. Hahaha.


Mungkin bisa dibilang ini yang disebut masa tenggang. Asli gw stuck banget. Bukannya galau, mungkin lebih tepatnya lagi males nulis. Ada sih yang lagi gw garap tapi entah kapan tuh tulisan bakal beres. Pasalnya gw ada kerjaan yang membayang yah mungkin seminggu ini gak bisa deh nulis-nulis dulu. Mungkin minggu-minggu dalam november juga, ada ospek soalnya. Ah entahlah juga. Who knows? Dan entah kenapa lagu yang gw dapet nyaris lagu galau semua. Kalau gw posting ntar yang ada gw dikira galau. JAdi sebaiknya kita akhiri saja kata ini. Biara rasa tak terungkap dan menjadikannya kekal di hati. Hahaha. Anyway 


HAPPY BIRTHDAY MY HIGH SCHOOL CHAIRMATE 
DINA AYU NOVIYANTI!!! 
Wish you all the best :)


Dan tentunya yang telah mengisi sebagian relung jiwa dengan suaranya yang menampar hati


HEO YOUNG SAENG! 
HAPPY BIRTHDAY! Good luck for your carrier :D