Dan kita kembali pada kehidupan yang sama dan tak pernah sama. Mengapa kita, manusia selalu hidup bertemu dengan orang jika suatu perpisahan itu nyata adanya? Aneh. Padahal akan tiba saat dimana kita menangisi kehidupan yang telah kita tinggalkan. Bukan menyesali apa yang telah terjadi melainkan mengenang kebahagiaan yang terselip saat kita menjalani masa itu. Hari ini Aku masih kuliah dan kelak suatu saat nanti ketika aku terbangun, aku adalah sesosok orang dewasa yang berjalan dan bekerja keras ditengah hiruk pikuk kehidupan demi keluarga dan kebahagianku. Suatu ketika kita akan melintasi jalan - jalan yang pernah kita lewati semasa kita hidup, melewati tempat - tempat kenangan ketika SMA, menatap foto - foto dan perjuangan masa perkuliahan dan kita akan terhenyak bahwa kita semakin beranjak. Kita menguntai satu demi satu masa yang ada di depan mata. Menjadikannya satu dari berjuta pengalaman hidup.
Hidup adalah pilihan yang tak boleh disesali. Ketika kita menyesalinya maka semua kebahagiaan akan hilang dari tempatnya. Kebahagiaan itu tak akan mau bercokol di hati yang dipenuhi penyesalan. Saat kita mulai memutuskan hanya ada satu jalan, yaitu maju dengan pilihan yang telah kita buat lalu mempertanggungjawabkannya. Baik itu laki - laki maupun perempuan kita diwajibkan menghadapi pilihan secara jantan karena keraguan akan menyesatkan kita perlahan. Suatu hari kita bisa saja menangisi masa lalu dan pilihan yang telah kita buat. Itu wajar karena kita manusia. Menangis adalah emosi termanusiawi yang dimiliki kita, jadi tak ada salahnya menangis. Lalu setelah tangis itu mereda kita hanya harus bangkit dan menatap kembali dunia. Melawan semua yang ada di depan mata, membuat memori sebanyak - banyaknya, dan membuat senyuman di wajah orang di sekitar kita. Kita akan terus memilih selama hidup, terus dan terus hingga kita lupa apa yang telah kita pilih.
Menyadari eksistensi diri adalah penting buat gw, entah bagaimana menurut kalian. Dengan ini gw rasa gw lebih bisa menghargai apa yang gw dapat daripada hanya sekedar mengeluh tentang apa yang gw dapat. Dengan ini gw lebih bisa berpikir positif. Terkadang tangis itu ada dan pasti ada karena kami manusia, tapi untuk sebuah senyuman yang lainnya maka gw, kita harus kembali tertawa. Karena hidup adalah pilihan, dan inilah pilihan gw. Walaupun orang lain sulit mengerti mengapa dan bahkan gw sendiri gak tau ini adalah pilihan gw. Buat gw makna keberadaan orang - orang yang pernah gw jumpai adalah berharga. Sebuah eksistensi yang tak bisa diukur nilainya, menjadikan ia sebuah harat berharga yang gw simpan satu - satu di memori gw baik secara tertulis maupun tak tertulis.
Akan tiba waktu dimana kita akan menyusuri jalan - jalan itu sendirian. Menatap kosong tempat - tempat dimana dulu kita pernah tertawa dan membuat memori di sana. Lalu kemudian menyadari usia kita yang telah renta sembari menatap kerumunan orang yang tengah tertawa sebagaimana kita di masa lalu. Dalam hati kecil kita terselip rasa ingin kembali, tapi kita tahu itu tak mungkin dan lagi kita hanya bisa bertanya bagaimana dengan mereka yang dulu pernah ada? Masih tertawakah mereka sekarang? Sembari menelan ludah kita akan terus berjalan meninggalkan memori itu dibelakang. Terus mengenang dan dikenang. Suatu hari itu pasti ada, karena hari ini tak abadi. Semua akan pergi dan akan ada pula yang datang. Hei, akan seperti apa wajah dan perasaan kita ketika hari itu datang?
0 talks:
Post a Comment