Ia sesosok misterius yang dulu ada
Kini ingin rasanya kutikam hingga hilang dan melebur menjadi abu
Bagaikan darah yang lumer di mata pisau itu
Merasakan apa yang tak bisa dirasakan hingga semuanya mengerjap hilang
Lalu dengan gagahnya menyatakan, ia adalah tiada
Tanpa takut, merasa malu, terinjak, atau terhina
Bagaikan karang yang tegap berdiri walau terkikis tajamnya ombak
Keberadaan yang hampa terayun lalu hilang
Memecah menjadi butiran kecil yang perlahan lenyap
Aku ingin menikamnya seandainya bisa
Agar semua tak hanya berakhir cerita
Bahkan walau hanya cerita, aku ingin menampiknya
Menjadikan ia sebagai mitos belaka
ga jelas dan gosong
poetry
0 talks:
Post a Comment