"Pulvis et umbra sumus -- Kita adalah debu dan bayang - bayang." Horace, Odes
Itu kutipan dari novel yang baru beres gw baca Clockwork Angel. Sebenernya sih kutipan di atas itu puisi di buku Odes. Clockwork Angel sebuah novel fiksi yang merupakan novel pertama dari seri The Infernal Devices. Novel yang dikarang oleh Cassandra Clare ini telah berhasil menyabet beberapa penghargaan setelah terbit di 2010 lalu. Lanjutan dari novel ini akan terbit pada akhir Desember ini dengan judul Clockwork Prince, dan Clockwork Princess pada 2012.
Cerita dibuka dengan sebuah pertarungan antara seorang laki - laki dengan seekor Iblis. Laki - laki ini, Nephillim, Pemburu Bayangan. Sebuah makhluk yang memiliki darah Malaikat yang ditugaskan melindungi jalannya Piagam, sebuah perjanjian antara makhluk Bawah. Will -- William Herondale -- yang baru membunuh seekor iblis Shax segera mencari Jem -- James Carstairs --, tapi Jem sudah tak berada di tempat. Setengah menggerutu karena tak bisa unjuk kekuatan ia mencari Jem yang ternyata Jem berada tak jauh di sana. Betapa terkejutnya Will saat melihat mayat wanita di sebelah Jem. Will menduga ini ulah iblis Shax tersebut, tapi tidak demikian dengan Jem. Sampai akhirnya mereka melihat bilah pisau berburu, misericord dengan lambang dua ular yang saling menggigit ekor yang membentuk lingkaran.
Seting berganti menjadi sebuah pelabuhan di Southampton. Tessa --Theresa Gray-- yang baru ditinggal mati bibinya, Bibi Harriet, memutuskan untuk pergi ke London ke tempat kakaknya Nate -- Nathaniel Gray --. Dengan berbekal surat dan tiket kapal yang dikirim kakaknya, Tessa berangkat seorang diri ke London dengan ditemani kalung Clockwork Angel - nya yang merupakan warisan dari sang ibu. Akan tetapi, Tessa hanya bisa menelan ludah ketika mengetahui bahwa Nate tidak di sana. Alih - alih Nate, Tessa dijemput oleh Mrs. Dark dan Mrs. Black. Awalnya Tessa merasa curiga, tetapi surat tangan dari Nate meyakinkan bahwa kedua Saudari Kegelapan --begitu biasa mereka dipanggil-- ini merupakan suruhan Nate. Sebelum naik Tessa sempat melihat sebuah gambar aneh di kereta kuda saudari Kegelapan. Lingkaran yang dibentuk dua buah ular dengan ekor saling menggigit...
Tessa bukanlah manusia, tidak, bukan, mana ada manusia yang bahkan bisa berubah wujud dan kemudian mampu memasukin pikiran wujud yang sedang ia gunakan. Nate, kakak laki - laki Tessa, satu - satunya keluarga yang ia punya ditawan Saudara Kegelapan atas perintah Sang Magister. Untuk menyelamatkannya Tessa mau tak mau harus terus berubah, menjadi apa saja yang diperintahkan oleh keduanya. Sampai kemudian Tessa dipertemukan dengan Will, menyelamatkannya dari para saudari kegelapan. Tessa yang terluka dibawa ke Institut -- markas para Nephilim--. Pertemuan dengan Nephillim membuat Tessa mengetahui adanya Dunia Bawah, dunia yang diisi oleh makhluk gaib. Sedikit demi sedikit Tessa tahu ia bukan manusia, tapi ia tak tahu apa. Bahkan para Nephillim tak ada yang tahu ia apa. Ia tak punya tanda warlock, tak pula lilith. Ia hanya berharap bertemu kakaknya dan hidup normal, tapi tak ada lagi yang normal untuknya. Tidak untuknya bahkan untuk kakknya yang telah memilih jalan yang lain.
Tessa semakin gundah tentang siapa dirinya, siapa orang tuanya, dan untuk apa ia lahir. Jem berusaha meyakinkan dan menghibur Tessa bahwa semuanya baik - baik saja. Jem berkata bahwa tak ada yang berubah, Tessa tetaplah Tessa apapun ia, tak ada yang berubah hanya saja Tessa harus mulai belajar memahami dirinya yang sekarang mencintainya apa pun bentuknya itu. Kehangatan Jem membuat Tessa melangkah maju, tetapi dibalik itu semua Jem menympan rahasia. Alasan penampilannya dan dibalik ketampanannya yang begitu rapuh. Di lain pihak Will dengan sifat moody nya terus membuat bingung Tessa tentang perasaannya. Dibalik semua sifatnya Tessa yakin Will menyimpan rahasia yang tak ingin seorang pun tahu, termasuk Jem walaupun keduanya berteman baik. Will membangun dinding pemisah dengan orang di sekitarnya. Sifat Tessa yang keras kepala perlahan meluluhkannya, tapi ia tetap enggan membuka diri. "Aku adalah abu dan bayang", Will.
Di awal, cerita terasa sangat lambat, tetapi semakin ke tengah alur semakin menanjak. Kita disibukkan berpikir siapakah Magister itu dan apa tujuan sebenarnya. Tentunya jawabannya dijawab secara tak terduga oleh sang pengarang. Dan yang paling misteri adalah tentang 'apa' sebenarnya Tessa itu, dan kenapa Tessa berbeda dari makhluk pengubah lainnya yang belum dijawab dalam buku ke satu ini. Secara kesuluruhan, gw penasaran! Novel fiksi selalu mengakhiri di saat yang menjengkelkan! After all, ini novel seru kok. Biar awalnya bikin ngantuk, tapi begitu masuk ke cerita utama gw langsung beres baca ini novel. Sekarang gw bosen gak ada kerjaan jadinya. Padahal udah pelan - pelan bacanya, tapi karena seru jadi gak ketahan deh haaha. Well, just read it! You'll have your own opinion :)
--- Sihir memang berbahaya, tapi cinta tetap lebih berbahaya ---
0 talks:
Post a Comment