Apa yang kalian rasakan ketika mata kalian menyapu sebuah pemandangan yang Maha luas, Maha gagah. Desah nafas tersengal yang berhenti seketika. Menatap takjub pada alam yang diciptakan Sang Pencipta. Subuh yang datang lebih cepat dan fajar yang perlahan muncul di balik awan. Ini bukan masalah ada di atas atau si bawah awan. Sejauh apapun kau melangkah itulah pencapaianmu.
Pada puncak - puncak gunung yang tak pernah sendiri. Bertautan di kejauhan dibalik selaput tipis awan. Mata yang dapat melihat puncak - puncak yang kelak akan kau sambangi. Menyembul di balik awan. Berderet. Dan nafas tersengalmu itu tak berarti dibalik keindahan yang kini menyeruak memenuhi hatimu. Matamu penuh dengan haru. "Gw gak nyangka gw bisa", kataku berulang kali. Berulang kali ku pandangi edelweiss dan cantingi. Lekat karena ku tahu aku tak akan bertemu dengannya lagi di bawah.
Inikah alasanmu tak bisa berhenti menjelajahi puncak - puncak tertinggi? inikah alasanmu mencintai negara kita?
Kata orang negara kita bobrok. Aku ingat kau tersenyum dan berkata "tapi ini tanah kita, dan aku mencintainya". aku mengerenyitkan dahi dan berpikir kau aneh. Tapi di puncak ini aku mengerti. Ini yang kau lihat. Ini yang kau rasakan. Dan aku buta pada gemerlap lampu kota. Melupakan bahwa kekayaan bukan hanya soal gedung-gedung pencakar langit, mal serba lengkap, dan mobil serba mewah. Kekayaan juga bisa berarti ini. Apa yang aku lihat adalah bukti kekayaan itu sendiri. saat ini, detik ini. Inilah milik kita, kejayaan kita. Ia tak pernah pergi dan tak pernah runtuh. Ia hanya menunggu kepedulian kita, untuk suatu hari datang dan mengabdi padanya.
**Sori lagi aneh. Gak tau kenapa idenya lncar. Haha. Efek 5 cm dan kisah pendakian sama kisah bersama rakyat sagapak. Haha
0 talks:
Post a Comment