"The world as I see it, is a remarkable place
A beautiful house in a forest, of stars in outer space
From a birds eye view, I can see it has a well-rounded personality
From a birds eye view, I can see we are family"
A beautiful house in a forest, of stars in outer space
From a birds eye view, I can see it has a well-rounded personality
From a birds eye view, I can see we are family"
Jason Mraz - The World As I See It
Kamis, 24 Januari 2013. 09.00 Akhirnya stasiun senen. Pagi itu suasana stasiun masih sangat sepi. Kami bergegas keluar dari stasiun tidak sabar untuk segera mencapai Bogor. Buat gw, hal yang paling gw inginkan adalah nyuci baju di carier gw. Entah, gw gak suka nyuci, tapi kalau habis perjalanan gini gak tenang aja kalau banyak cucian. Bergegas kita menyebrangi jalan mencari kopaja dengan nomor 17, dengan ongkos 2.500 per orang, dan tentunya yang membimbing perjalanan ini adalah Nyuy. Haha, udah khatam kali ya dia.
Sekitar jam 10an kita akhirnya sampai di stasiun Cikini. Sebelum kembali ke kota tercinta kita memutuskan untuk sarapan, tadinya sih mau makan bubur, tapi harganya buset dah 10ribu. Padahal biasanya harga bubur kan murah dibanding makanan lain. Kalau gw kere gw pasti milih buat beli bubur soalnya. Akhirnya karena bubur tidak ditemukan kita makan kupat sayur di pinggir stasiun Cikini. Lebih tepatnya di dekat McD, lumayan kan makan kupat sayur sambil nyium bau - bau McD. Haha. Setelah rasa lapar terpuaskan kita pun menuju Bogor. tadinya sih kita mau naik kereta ekonomi, tapi berhubung kondisi kuku nya Sune gak memungkinkan. Dan pasti sakit kalau keinjek kita naik kereta ekonomi ac. Lumayan lebih lega dan nyaman. Seenggaknya kakinya Sune aman.
Makan ketupat sayur di depan stasiun Cikini |
Menunggu kereta meuju Bogor :) |
Well, Berikut rincian biaya Surabaya - Bromo - Sempu - Malang, tapi ini tidak termasuk sama biaya makan dan biaya hidup di Malang. Soalnya di Malang kami gratis hehe.
Surabaya - Bromo - Malang
Kampus IPB - stasiun Bogor 50.000 : 10 = 5.000
Stasiun Bogor - stasiun Manggarai = 7.000
KA Kertajaya Pasar Senen - Pasar Turi = 43.000
Bis pasar Turi - terminal Bungurasih = 5.000
Bis Terminal bungurasih - terminal Probolinggo = 15.000
Elf bison terminal Probolinggo - Cemoro lawang = 25.000
Homestay (sewa rumah) 200.000: 10 = 20.000
Sewa jeep 10 orang, 600.000 : 10 = 60.000
Ijin masuk TNBTS = 5.000
Elf bison Cemoro lawang - terminal Probolinggo = 20.000
terminal Probolinggo - terminal Arjosari Malang (bis Akas) = 15.000
total per orang = Rp 220.000,00
Malang - Pulau Sempu - Bogor
Kosan harian, 90.000 : 9 = 10.000
Terminal Arjosari - terminal Gadang (angkot AG) = 3.000
terminal Gadang - Pasar Turen (bis Santosa) = 5.000
Elf biru pasar Turen - Pantai Sendang Biru = 15.000
Ijin masuk ke pantai Sendang Biru = 6.000
Ijin masuk CA Pulau Sempu 30.000 : 9 = 3.400
Polisi Hutan (guide) 100.000 : 9 = 12.000
Sewa kapal Pulang Pergi 100.000 : 9 = 12.000
Carter Elf Biru Sendang Biru - Alun - alun 250.000 : 9 = 28.000
Bis Matramaja stasiun Malang - stasiun Pasar senen = 51.000
Kopaja 77 Stasiun pasar Senen - Stasiun Cikini = 2.500
Stasiun Cikini - Stasiun Bogor = 7.000
total per orang = Rp 154.900, 00
Oke, done. Haha. Walaupun, keliatannya biaya sempu lebih murah pada kenyataannya sih gak. Mungkin karena jumlah personil sama makanan yang kita beli. Karena Pulau Sempu adalah pulau tak berpenghuni jadi kita harus membeli cukup banyak sebagai perbekalan kami, terutama untuk air minum. Karena tidak ada sumber air bersih di sana.
Well, that's all. Sebelum gw akhiri terima kasih buat Sang Pencipta buat ijinnya, orang tua yang sudah mengijinkan petualangan kami, teman - teman yang mendoakan, bapak pick up yang menumpangkan kami, bapak yang hobi ketawa di kereta Kertajaya, ibu yang jualan nasi di Pasar Turi, Mas - mas anak gunung yang nganterin nyari bis Probolinggo, sopir elf bison, bapak penginapan, bapak sopir jeep, pak dllaj, pak misit dan masyarakat sana, mas dowo dan temannya sopir elf biru, pak edi dan pak nelayan yang nganterin kami di sempu, bapak satpam kantor pos, bapak yang jualan kopi di alun - alun, ibu - ibu yang jualan nasi, pak hari dan rekan perhutani lainnya, dan semuaaaa yang gak bisa disebutkan satu persatu. Dan yang paling penting juga tentunya, terima kasih buat kalian Kampret, Nyuy, Jambul, Engkoh, Tohir, Ozan, Buntang, Sune, dan Riri. Gak ada kalian gak rame :D
Gambar si Engkoh. Well Thank You All :) |
0 talks:
Post a Comment