Serupa tapi Tak Sama

Tadi pagi gw mikir separuh ngantuk. Sekarang juga sih. Jadi sori - sori aja kalau agak meraacau. Biasaya juga meracau sih. Hahaha. Oke, skip. Gw sering mikir, gak sering sering amat sih. Sampai akhirnya sampai pada konklusi manusia itu unik, heboh, gokil. Apa ya susah dideskripsikan juga sih. Karena begitu abstraknya hingga kadang sulit untuk mengartikan satu persatu. 

Manusia gak kaya pohon biar dikata berasal dari kelompok Homo sapiens, tetep aja gak ada yang mutlak sama. Kalau pohon yang berasal dari jenis yang sama ya ciri - ciri utamanya sama. Mau bentuk daunnya itu oblong, elips, ovate, lanset, acicular, linear, dan kawan-kawannya yang namanya pohon Pinaceae (pinus) ya bentuk daunnya tetep acicular, jarum. Gak yang aneh - aneh. Gak ada juga yang menclok beda sendiri bentuknya tiba-tiba jadi obovate #eaaa korban kuliah dendrologi. Ehmm ehm serius lagi. Iya biar dikata si Adha, atau yang lainnya gw mirip ka endita. Atau mba Nuning bilang gw mirip sama kasir di alfa midi (-_____-"). Tetep aja inti dari gw dan mereka - mereka itu beda. Kalian juga sama kan?

Gimana ya, manusia itu beda-beda sih ya, makanya cara memperlakukan mereka supaya adil juga susah. Apa yang menurut kita udah baik, belum tentu baik menurut dianya. Ribet? Ah gak juga sih menurut gw mah. Kaya kata Tika yang penting toleransi. Nih deh, pernah gak kalian dibilangin jangan ngelakuin A ntar kaya si X loh. Hmmm. Gimana ya gw kok gak sreg ya kalau denger yang kaya gitu. Iseng aja gw sering denger omongan begitu di angkot atau di keramaian umum. Mungkin karena gw masih muda makanya gw gak suka perbandingan yang menyudutkan. Manusia diberi akal buat mikir soalnya, jadi ya biar dia ngambil jalan A hasilnya belum tentu berakhir kaya si X. Yah, kalaupun pada akhirnya berakhir kaya si X, berarti kita harus belajar aja kan. Anehnya terkadang kita dituntut sempurna. Kenapa ya? Padahal kesempurnaan itu kan hanya milik Sang Penguasa. Yah kalau gw sih lain cerita, gw mah emang slebor dan serba praktis aja soalnya gw males. Hahaha.

Lanjut deh kalau gw lagi jalan - jalan di hutan (iya gw jalan-jalan ke hutan ada yang salah. zz). Gw seneng loh liat begitu banyak perbedaan di hutan. Se homogen-homogennya hutan pasti kita tetep bakal nemu yang aneh - aneh deh, minimal rumput sama belalang. Haha. Coba deh lo jalan mau ke gunung, pantai, atau ke kota lah siang-siang. Terus tutup mata lo sambil tidur - tiduran di bawah pohon Barringtonia asiatica #eaa sindrom pak Edje. Dengarkan bumi bernyanyi bagaikan harmoni hahaha. Eh serius, siang itu rame kan? Kita terlalu sering gunain mata, coba deh tutup mata dan dengarkan. Berisik memang, tapi indah. Menenangkan lah bahasa gampangnya. Suara yang terbentuk dari berbagai macam hal yang berbeda menarik kan? hehe

Manusia juga sama, justru karena berbeda itu semua jadi menarik. Karena dia cowok dan gw cewek makanya gw suka sama dia. Gitu kan bahasa remajanya mah? Haha. Setiap mikir itu jadi seneng gak sih? Jadi pengen tau lebih lebih banyak lagi sifat manusia. Nyebelin pada awalnya itu sih biasa. Gak usah dibawa pusing. Menyesuaikan diri aja pelan -pelan. Setiap berpikir ada miliyaran manusia dengan karakter berbeda - beda jadi antusias gak sih? Gw jadi penasaran aja hehe. 

Bahkan ketika seseorang melakukan kejahatan pasti ada alasan dibaliknya. Termasuk kejahatan hutan. Gw istilahnya orang yang mengenyam sekolah tau lah pentingnya lingkungan. Ya jadi kalau orang terpelajar merusak lingkungan, dianya aja yang dongo. Nah nah lain lagi kalau dia bukan dari kaum terpelajar apalagi kaum dari ekonomi rendah. Mana mikir mereka soal lingkungan kalau buat makan aja susah. Mana tau mereka kalau bakau termasukpohon penyerap karbon yang termasuk besar. Mana tau kalau bakau ditebang bisa keluar zat nitrogen atau apalah itu yang lebih berbahaya dari karbon. Mana tau yang penting mereka bisa bikin tambak udang dan kepiting. Eh tapi ada juga yang kaya orang baduy, mereka mungkin gak bersekolah secara formal tapi mereka dengan penuh kesadaran menjaga lingkungan yang mereka tinggali. Nah kan manusia itu unik. Dari satu aspek aja bisa banyak possibility karakter.

Itu dia makanya pembalakan liar di Indonesia gak beres - beres. Kampanyenya cintai lingkungan mulu. Lahh manusia hidup kan pake duit juga. Terus dari aspek psikologis atau sosialnya gimana. Gak ditimbang apa ya. Manusia unik sih makanya bingung kan? Haha. Ya udah antepin aja. Soalnya gara - gara keunikan mereka makanya dunia ini jadi seru kan. Makanya ada semboyan 'life is adventure' kan. Hahha. Aniwei anihow terima kasih nih buat semuaaaaa yang ada di dunia ini. Utamanya temen dan keluarga tentunya. Karena kalian unik makanya hidup jadi seseru ini. Haha. Thanks guys :)

Lapeeerrrrrrrrr



0 talks: