Segenggam Kisah -- Rindu

Aku rindu pada rembulan yang mengintip malu dibalik awan, atau sekedar mendengarkan naynyian ombak yang lamat meninabobokan. Pada hidup penuh kesederhanaan dan pengertian yang ada. 

Aku rindu pada hiruk pikuk dan keheningan yang datang tiba - tiba. Pada hal - hal yang tak dapat diduga. Aku cinta pada kejutan yang ada. Atau pada biasa yang tiba - tiba menyertai keseharian.

Kita begitu berbeda. Bahkan pada alam yang pelan menertawakan dalam hening. Tak ada ragu, tapi justru itu yang dicari. Keindahan yang menyertai tiba - tiba, dan tak sanggup dijelaskan.

Aku rindu pada saat - saat itu. Hingga tak tahu harus dari mana aku memulai semua kata. Aku kini merindu. Tapi kata orang kenangan itu kekal. "Yang fana adalah waktu dan kita abadi" begitu kata sebuah sajak yang terkenal. Karena pada setiap kenangan selalu terselip cerita yang tak mengenal batas waktu, dan kita tetap hidup pada kenangan itu.

Aku merindu. Merindukan angin yang begitu bebas dan kuhirup lamat - lamat hingga tak cukup paru - paruku menahannya.

Aku merindukan hujan yang turun pelan - pelan dan dinanti pada musim kemarau yang beranjak semakin kering.

Dan aku semakin merindukan bintang. Yang pijarannya berpendar malu - malu pada sela kegelapan malam yang tak jemu nya kupandangi seolah aku tak dapat melihatnya lagi.

Entahlah, yang jelas aku merindu.

1 talks:

Ucing! said...

keren banget kaaaak! :)