Introverts is a minority in the regular population but a majority in the gifted population.”
Jonathan Rauch
Bedrest yah terpaksa, lagi – lagi. Mimisan dan gak bisa dibilang sedikit. Yah agak traumatis dengan masa lalu. Tapi gak bisa sepenuhnya bed rest juga. Tiap tidur selalu aja gw mimpi, tapi gw gak tau apa. Terlalu banyak terlalu penuh. Karena terlalu penuh seperti menghabiskan seluruh energi gw. Setiap kali gw pikir keramaianitu hilang akan muncul yang lainnya terus sampai ge bangun. Seperti ada di dunia paralel yang begitu lo terbangun lo akan mendapati masih berada dalam mimpi. Mirip sama xxx holic kira – kira. Pusing rieut. Karena terlalu penuh dan tak mungkin dibicarakan terlebih kepada siapa dan bagaimana. Akhirnya gw putuskan untuk mengeluarkan sebagian, yah udah lumayan. Setidaknya tidak terlalu banyak yang bercokol di pemikiran gw. Gak tau sakit apa semoga hanya demam penyesuaian. Agak lemes memang. Walaupun begitu gw berharap bukan tipes. Jangan sampe.
Yah setidaknya buat gw yang namanya sakit berarti lebih diberi waktu untuk merenung. Entalah tapi kalo sakit biasanya orang lebih sensitif, yah buat gw sih. Kemaren gw ngerenungin aja yang ektrovert dan introvert adalah dua jenis kepribadian yang berkebalikan. Dan gw pikir kedua sifat ini terbentuk karena lingkungan. Ya pasti lah ya, mana ada juga yang tiba - tiba muncul tanpa proses.
Orang introvert -termasuk gw- adalah tipe pemalu. Nggg atau mungkin bukan pemalu kali ya. Mungkin lebih tepat kalau disebut sulit mengungkapkan isi hatinya. Kadang - kadang mereka juga sulit beradaptasi dan baru bisa cerewet kalau mereka berada di lingkungan yang mereka rasa nyaman. Walaupun begitu bukan berarti mereka akan dengan mudah langsung mengatakan isi hati mereka. Biasanya hanya beberapa orang saja yang mereka ijinkan untuk masuk ke dalam pemikiran mereka. Memang ada orang - orang introvert yang sengaja memblokir orang lain melihat isi hati mereka, tapi ada juga yang ingin memberitahu tapi gak ngerti bagaimana harus memulainya.
Karena orang introvert butuh ruang sendiri terkadang orang serih salah pahan. Bahkan gw sering dianggap jutek -bahkan keluarga terdekat gw pun berpikir demikian-. Bukan itu, hanya saja kami butuh sedikit tempat, sedikit ruang untuk beradaptasi. Bukannya tidak bisa beradaptasi, hanya saja saat terjun ke komunitas entah kenapa hal yang paling pertama gw lakukan adalah observing -mengamati-. Mungkin yang lain tak sadar dan mengira gw jutek bukan itu kan padahal.
Sebagai orang introvert, gw memang punya ketertarikan sendiri terhadap kepribadian orang. Entah kenapa suka aja. Gw sering mengurung diri cuma untuk merenungi kompleksitas dari sebuah karakter di anime yang baru gw tonton dan mulai membuat spekulasi tentang apa yang dirasakan tokoh itu. Bahkan kalau gw udah mulai menangkap pola pikir si tokoh, gw gak segan - segan nangis saat nonton tuh anime walaupun itu hanya fiksi hahaha. Konyol? Tapi gak buat gw.
Pernah liat orang introvert nangis? Gw gak tau kalo yang lain, tapi intovert biasanya jarang nunjukin itu ke orang lain. Mereka punya waktu dan tempat khusus sendiri dan tentu saja mereka harus memastikan mereka sendirian. Dan bisanya kamarlah pusat aktifitas mereka. Agak sulit juga buat gw sekarang mengingat gw masih berasrama jadi gw harus siap mengurangi waktu kesendirian. Setidaknya setiap akhir pekan gw harus pulang, untuk kebutuhan gw tentunya. Ah iya seandainya ngeliat mereka ada masalah coba aja tanya kenapa biasanya masih ada yang mau jawab, tapi kebanyakan -termasuk gw- bakalan bingung kalau ditanya begitu. Bagi gw sendiri terkadang butuh waktu untuk menganalisa kenapa gw galau mendadak.
Ada lagi satu pemikiran gw. Karena keunikannya dan ketertutupannya gw rasa orang introvert pasti punya suatu cara menyampaikan isi hatinya walaupun tidak secara langsung. Namanya juga manusia kalau terus dipendem pasti bakalan meledak. Ada yang bilang ke gw yang namanya cewe mah enak kalo ada masalah bisa cerita sampai semua tetangga tau. Ya itu mungkin berlaku bagi ekstrovert, tapi tidak introvert. Mereka pemilih, seandainya memang mereka memutuskan untuk cerita. Pasti hanya satu atau dua orang saja yang tahu gak lebih. oleh karena itu mereka butuh media untuk menyalurkan isi hati mereka. Dan buat gw itu adalah menggambar. Kalu kepikiran walaupun cuma gambar manusia cacing tetep aja namanya gambar. Ada juga yang memilih nulis, apa aja bisa cerpen, curhat, puisi macem - macem lah. Mungkin ada yang langsung ngerjain matematika (?). Yah mereka punya cara sendiri.
Tapi intovert gak sepenuhnya introvert juga loh. Tahukan Hikikomori pernah ada di tulisan gw sebelumnya kalo mau baca liat aja judul judulnya NEET !!. Introvert memang tertutup, tapi mereka gak ansos. Nah istilahnya mah menurut gw Hikikomori ini contoh paling ekstrim dari introvert. Gw belum pernah liat yang aslinya sejauh ini. Yah gw belum pernah ke Jepang soalnya. Mereka adalah tipe introvert yang ansos, yang kerjaan mengurung diri di kamar, bahkan keluarganya sendiri belum tentu mau mereka temui. Kalo dari penggambaran film yang gw tonton, walaupun mereka ansos, tapi internet tetep jadi sahabat mereka. Ya, orang introvert ga selalu pendiam, dalam dunia maya mereka bisa saja aktif. Tapi mereka memang kurang aktif saat harus berkomunikasi langsung.
Tapi seorang introvert berkat kemampuan observingnya bisa lebih mudah memanfaatkan orang sebenarnya haha menurut gw sih. Ya karena mereka mengamati dulu baru bicara. Mereka juga bisa jadi seolah - olah ekstrovert yang banyak omong tergantung keadaan. Banyak orang sukses yang merupakan introvert. Contohnya? Liat aja Albert Einsten dan Mahatma Gandhi. Karena introvert tidak banyak berbicara tapi mereka tahu apa yang ingin mereka lakukan.
Yah itu ajalah pemikiran gw selama bed rest kemaren, buatnya ampe blending dua kali nih hahaha. Tulisan ini mungkin kepikiran karena pada dasarnya sifat gw gabungan antara introvert, plegmatis, ditunjang dengan bakat paling menonjol intrapersonal dan ekstrapersonal -menurut tes sidik jari sih-. Jadilah ini gw >> kebanyanyak mikir hahahaha
0 talks:
Post a Comment