"He who wishes to be obeyed must know how to command"
Niccolo Maciavelli
Akhirnya berkat ayah gw, berhasil juga gw merumuskan tulisan untuk postingan kali ini. Ternyata bukan hanya di novel kekompleksitasan nih orang bahkan di kehidupan nyata. Ayah gw bilang Machiavelli adalah orang yang membenarkan apapun -baik atu buruk itu- demi kepentingan sebuah negara. Di artikel yang gw baca di banyak situs dia adalah seorang tokoh yang memisahkan politik dengan moral. Alirannya sering diikuti oleh para ditaktor. Lahir tanggal 3 Mei 1469 dan meninggal tanggal 21 Juni 1527. Pengarang buku kontroversial The Prince ini menikah dengan Marietta pada tahun 1502. Tokoh berkebangsaan italia ini memang kontroversial, sangat malah buat gw.
Nah kita lanjut aja ke bagaimana Michael Scott memainkan tokoh ini dalam bukunya. Michael Scott memang menggunakan tokoh - tokoh asli dalam bukunya, kecuali si kembar tentunya. Termasuk diantaranya Machiavelli. Dalam buku ini memang ditekankan aura dan aroma dari seseorang. Sesuai dengan kepribadiannya Machiavelli memiliki aroma ular. Ya ular, bermuka dua dan berbisa. Dia diam tapi siap menerkammu. Walaupun begitu memang di awal gw gak terlalu suka dengan Machiavelli. Akan tetapi semakin lama kisah bergulir, entah kenapa gw ngerasa dia lah yang paling manusiawi di antara semua immortal.
Alasannya gampang aja. Gak seperti Dr. John Dee yang diceritakan gelap mata akibat keabadian yang dia punya. Virgina Dare yang bahkan membunuh Eldernya yang telah memberikan keabadian. Dan si immortal Amerika Billy the Kid yang berencana membunuh Eldernya demi memperoleh keabadian. Machiavelli rupanya masih bisa meneteskan air mata, yang menandakan dia masih seorang manusia biasa. Ketika ditanyai Billy apakah ia ada niatan untuk membunuh tuannya Machiavelli menjawab, "In case there comes a day when i want my immortality removed, a day when i want to age and die". Ya dia masih ingin mati, menurut gw hati nuraninya sebagai humani -sebutan bagi manusia- masih ada.
Di buku dia diceritakan melawan Flamel dan si kembar loyalitasnya terhadap eldernya yang telah memberikannya keabadian. Yah, sejauh ini gw masih suka sama Machiavelli, tapi di buku ini ya. Bukan yang aslinya. Tapi entah bagaimana kedepannya, bisa aja berubah sih. Tergantung.
Udah segini aja dulu soal si Machiavelli nya. Ada kemungkinan gw bakal nulis soal tokoh immortal lainnya dari buku Flamel Series atau mungkin salah satu tokoh mitologi yang ada di buku ini. Ya itu pun kalo gw niat :)
0 talks:
Post a Comment