Antara Ada dan Tiada

Detik demi detik terlewati. Matahari semakin hilang dari pandang. Malam diiringi pekat sedang mengantri dibalik terang. Namun, aktivitas di sini seolah tak surut. Siapa yang ditunggu?

Aku pun tak tahu.

Orang lalu lalang, tak ada habisnya. Langit langit masih dihiasi lampu terang benderang. Pendingin ruangan yang entah berapa suhunya membuatku menggigil. Pemborosan uang negara pikirku.

Di sini, di tempat ini, isu dan gosip tak pernah surut. Entah siapa yang membuatnya. Setiap hari berjibaku dengan beragam konflik kepentingan dan pikiran. Apa ada orang di balik ini?

Aku pun tak tahu.

Berkali kali aku diserang pertanyaan. Pertanyaan soal apa yang kulakukan. Berkali kali pula aku meyakinkan diri, aku di jalan yang benar. Tapi hibgga kini aku masih tak tahu.

Aku tidak suka bekerja 'demi seseorang'. Aku bertanya berkali kali apa motif dari semua isu ini. Lagi lagi aku bungkam. Lagi lagi aku bingung. Pada siapa loyalitasku?

Aku pun tak tahu.

Banyak yang dikorbankan. Terlalu banyak. Menyerah pun, tak ada guna karena yang dikorbankan tidak akan kembali.

Aku rasa ada yang mati. Semakin lama aku di sini. Di ruang ini.

Ada perasaan apatis yang perlahan tertanam. Ada yang dilupa dari segala tujuan awal di sini. Di tengah itu, aku mulai terbawa arus.

Ya, aku harua segera bangun.

0 talks: