Tanah. Apa sih yang kalian pikir tentang tanah. Sesuatu yang berwarna coklat yang bisa kalian injak - injak? Atau mungkin sesuatu yang menempal di ujung alas kaki kalian? Cuma itu. Atau bahkan kalian gak pernah sadar ada tanah yang selalu kalian tapaki selama kita berjalan. Mungkin kalian mau ngeles dengan bilang, "gak ah gw jalan di aspal kok". Kalau gitu gw cuma bisa bilang, kasian ya gak pernah nginjek tanah.
Tanah bisa jadi cuma sekedar keberadaan yang terlupakan. Mau bagaimana lagi, tanah kan berada di bawah jangkauan mata kita. Namanya juga manusia kerap kali tak mengindahkan apa yang ada di bawahnya. Kita juga? Semoga saja tidak. Biar cuma bisa dinjek - injek, tanah ini banyak gunanya loh. Sebagai anak kehutanan poin penting dari tanah adalah tempat berjangkarnya akar pepohonan. Pohon yang setinggi apapun kalau gak ada tanah ya gak bisa tinggi juga. Gw dikasih tau semakin kokoh akarnya, semakin besar akarnya maka pohon yang tumbuh juga semakin besar. Kenapa? Soalnya bagian dari akar semuanya berfungi untuk menyerap hara dari tanah.
Warna tanah juga mempengaruhi kesuburan loh. Yang rada butek gelap gitu artinya ya si tanah itu subur, ada juga merah yang artinya itu tanah mengandung banyak zat Fe. Yah Fe bagus, tapi kalau kebanyakan ya keracunan juga, jadi jangan berlebihan aja semuanya. Tanah juga jenisnya ada macem-macem, tapi gw lupa tuh. Hahaha. Tapi diantara semua ada satu jenis tanah yang perlu kita tinjau dengan baik-baik secara bersama. Apalagi kalau bukan tanah gambut. Penggunaan tanah gambut perlu ditinjau secara efisien. Kata bapak dosen tanah gambut kalau udah diubek-ubek udah gak bisa lagi digunain. Tanah gambut ini banyak di daerah kalimantan. Bahkan tanah gambut bukanlah tanah yang baik untuk dicangkuli, beda sama tanah di Jawa yang justru harus dicangkuli.
Tapi ya tanah juga punya kapasitas tertentu. Makanya untuk mendukung daya produksi dari tanah supaya si pohon dan tumbuhan tumbuh sesuai target perlu penggunaan pupuk. Cuma yah menurut gw penggunaan pupuk perlu dikelola sebaik mungkin, soalnya salah-salah bukannya mutu tanah yang meningkat si tanah malah rusak karena terlampau dipaksakan.
Terus apalagi ya soal tanah. Intinya tanah adalah misteri. Trust me. Kita gak tau kan apa yang ada di paling dasar dari tanah. Sama aja kaya laut ataupun langit. Tanah juga sebuah karya seni. Banyak tanah yang memiliki pola-pola yang menakjubkan. Lucu aja sih sama tanah. Tanah juga menyimpan mineral yang kadang-kadang suka digaliin sama manusia secara membabi buta. Udah gitu bekas nambang tanahnya gak di recoveri ulang, alhasil terjadilah tanah longsor. Bisa jadi gw sok tahu soal ini, tapi sori jek gw udah banyak liat contoh beginian di lokasi gw biasa jaln - jalan. Miris men liatinnya. Ah manusia, kalu udah seneng dieksploitasi habis-habisan. Nanti kalau udah abis ya udah ditinggalin. Makanya suka sama orang juga jangan berlebihan ntar galau mulu kerjaannya. Zzz.
Liat postingan di atas ternyata muatan gw soal tanah masih kurang dan harus di dalami lagi. Jadi untuk sementara belajar lagi ah biar pinteran lagi dikit. :). Makin lama gw makin cinta kehutanan deh. Gw mau ngehias kamar ah mau gw tulis FORESTER segede - gede gambreng, biar semangat mendalami ilmu kehutanan. Kuliah tuh gak cuma buat lulus. Ini bukan SMA yang penting lulus terus udah beres. Kuliah tuh yang penting kapasitasnya. Kata kakak kelas lamaan dikit kuliah gak papa asal lo bener dapet ilmunya. Jangan lulus gara-gara copas skripsi apalagi lulus tanpa pengalaman magang satupun. Hahaha. Mulai kena doktrin nih gw, tapi ya gak papalah doktrinnya baik ini. Ayo lestarikan hutan kita! Sayangi apa yang di dalamnya! Hewan yang tinggal di sana tuh udah lebih dulu ada jangan semena-mena diusir cuma demi kepentingan sesaat. Mereka tuh sepuh, belajarlah dari alam, jangan maunya egois mulu. Kalau alam udah mati kita mau hidup di mana?
Pembangunan boleh asal beretika. Lo tau deh etika maksudnya apa, udah dewasa, udah punya nurani udah punya otak.
1 talks:
Forester... huwaaa :O
yepyep kuliah ga cuma buat lulus tapi harus bermakna hehehe
Post a Comment