Her quotes~


Massa Serbu Kantor Radar Depok


Liputan6.com, Depok: Lantaran dituding memihak salah satu kandidat wali kota, puluhan orang menyerang Kantor Redaksi Radar Depok yang berada di Jalan Kartini, Depok, Jawa Barat, Ahad (17/10). Kericuhan pun terjadi saat sejumlah awak Radar Depok keluar dan menemui massa untuk berdialog. Namun, demonstran semakin panas dan mencoba mengeroyok wartawan Radar.
Kedua kubu pun sempat bersitegang sehingga nyaris terjadi adu jotos sebelum dilerai petugas. Demonstran juga sebelumnya melempari Kantor Redaksi Radar Depok dengan buah dan telur busuk sembari membakar koran.
Demonstrasi tersebut dipicu ketidakpuasan massa atas berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok. Koran Radar dituding tak netral dalam pemberitaan. Para pengunjuk rasa menilai isi dan iklan koran memihak kubu Nurmahmudi Ismail [baca: Perhitungan Cepat, Nur Mahmudi Unggul].(ASW/ANS)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berita ini awalnya gw liat di tv sih. Entah kenapa gw tertarik ama nih berita, kenapa? Di berita kan disebutin tuh "Lantaran dituding memihak salah satu kandidat wali kota, puluhan orang menyerang Kantor Redaksi Radar Depok yang berada di Jalan Kartini, Depok, Jawa Barat, Ahad (17/10)". Nah kalimat ini yang bikin gw tertarik. Gak ko gw di sini gak mau ngebicarain kebenaran berita ini lagian ya gw kan gak ada di tempat kejadian dan gw gak tau detail kasusnya. Kalau gw ikut - ikutan komentar nanti malah memeperkeruh suasana dengan komentar gw yang gak jelas sumbernya.
Nah gw cuma mikir nih berita ngingetin gw sama nasehat yang pernah di kasih kakak kelas gw waktu pas lagi tes wawancara di koran kampus. Jadi ceritanya gw udah pernah bilang kan kalo gw buat artikel tentang masalah pembukaan lahan untuk kepentingan pengembangan sarana dan prasarana. Artikel gw ini dapet komentar yang bikin gw selalu teringat hahaha makasih ya kak! :)). Kesalahan gw di artikel itu gw akuin dengan sangat kalo beritanya kurang netral. Masalahnya bukannya gw gak berusaha untuk netral hanya aja gw gak dapet komentar dari orang - orang yang pro dengan masalah yang gw ajukan. Dari semua responden yang gw tanya semuanya menyatakan gak setuju dan akhirnya berita gw terlihat seperti mendukung satu pihak aja. Okelah memang ada faktor eyd yang salah - salah tapi komentar yang ini yang bikin gw keinget.
Habis itu kakak itu langsung nanyain pendapat gw soal artikelyang ada di korpus edisi paling baru. Untungnya gw baca coba kalo nggak heeeh. Waktu itu gw cuma jawab kalo tuh berita kayanya kurang respondennya deh gitu. Trus kakak kelas itu bilang kalo artikel itu sedikit mendapat respons yang kurang baik karena dianggap gak netral. Nah makanya pas itu kakak kelas bilang "jadi wartawan tuh gak gampang loh. Apa yang menurut kita netral belum tentu buat yang lain itu udah netral makanya kamu siap gak? Artikel kamu apalagi bisa habis kamu kalo begini.." Haha yah itu deh yang bikin gw teringet terus - terusan. Sekarang selain ngusahaain eyd supaya bener (iya tau nilai bahasa gw gak bagus - bagus amat~~), gw juga harus berusaha ngeliat berita dari sudut pandang pembaca supaya bisa netral, tapi.... gimana caranya ya?? Itu kan susah (yah walaupun bukan berarti gak mungkin sih), soalnya yang profesional aja kakak kelas gw, ataupun reporter - reporter lainnya masih sering tuh dapet hambatan kaya gini padahal udah seringm, gimana gw yang masih pemula coba. Yah, at least tetep harus berusaha kan?? Pokonya semangat terus~~ hehehe

0 talks: