Mungkin sepele, apa yang terjadi ketika kucing tak ada lagi di dunia ini? Bahkan buat yang tidak memelihara kucing akan merasa dunia tidak akan banyak berubah dengan ada atau tidak adanya kucing.
Lalu bagaimana dengan telefon? Film? Bagaimana jika itu semua tidak ada lagi di dunia? Seharusnya dunia tidak jauh berbeda bukan? Toh nyatanya ke semua benda itu adalah benda random. Sama seperti manusia yang datang silih berganti ke hadapan kita.
Lalu bagaimana kalau justru kita yang menghilang? Apa dunia akan berubah? Toh waktu tak bisa berhenti dan kita harus terus berjalan.
***
KIsah dibuka dengan seorang pemuda yang tengah mengayuh sepedanya. Dengan sebuah narasi film dimulai dengan pertanyaan "kalau di dunia ini kucing tidak ada, akan bagaimana dunia?". Ia pun menyebutkan bahwa dirinya akan mati sebentar lagi.
Namun, kisah kembali ke waktu sebelumnya. Jauh sebelum ia mengayuh sepedanya. Pemuda tersebut (Takeru Sato) sehari-hari berprofesi sebagai tukang pos. Setiap hari pemuda itu mengantarkan surat dari rumah ke rumah. Hidupnya monoton. Pagi hingga sore bekerja, malam pulang dan memberi makan kucing. Ia tinggal sendiri dan hanya ditemani oleh seekor kucing.
Suatu ketika dalam perjalanan pulang ke rumahnya, pandangannya mendadak sayup. Ia pun terjatuh dari sepedanya dan dilarikan ke rumah sakit. Betapa terkejutnya ia saat divonis mengidap tumor otak. Hidupnya tak lama lagi. Tumor itu sudah menjalar sedemikian rupa hingga tinggal menunggu waktu hingga ia tiada. Di dalam hatinya ia menjerit, meratapi nasib umur pendeknya. Namun, ia bersikap seolah-olah tegar.
Sesampainya di rumah, betapa terkejutnya ia saat menemukan 'dirinya' yang lain. Seorang pria dengan wajah yang sama persis dengan dirinya tengah duduk di meja makan. Bahkan ia mengenakan pakaian yang sama dengannya, jaket panjang biru dengan celana cokelat muda. Pria tersebut menamakan dirinya akuma atau setan.
Ia pun menawarkan perpanjangan hidup untuk tukang pos itu. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi si tukang pos. Syaratnya adalah dengan menghilangkan sesuatu dari dunia ini. Hal tersebut haruslah yang digunakan oleh si tukang pos. Menurut setan tersebut, tak masalah benda tersebut hilang, toh itu hanyalah benda random yang ada pada hidup dan jumlahnya sebenarnya tidak terhingga.
Belum sempat berpikir lama, setan tersebut menawarkan untuk mengapus telepon dan telepon genggam dari dunia ini. Ia pun memberi waktu hingga si tukang pos menghubungi orang terakhir dengan telepon tersebut.
Keesokan harinya si tukang pos pun pergi menemui seorang wanita. Wanita terebut ternyata adalah cinta pertama si tukang pos (Aoi Miyazaki). Mereka pun menghabiskan waktu bersama seharian. Si tukang pos pun sempat bertanya pada wanita tersebut seandainya ia akan meninggal dan harus menghilangkan telepon dari dunia ini sebagai ganti tambahan satu nyawa lagi, siapa yang akan ia telepon. Awalnya si Wanita tertawa, namun ia menaydari ada yang tidak beres. Di akhir, si wanita meminta agar telpon tidak hilang. Karena keduanya dipertemukan melalui sambungan telepon, yakni ketika si wanita tak sengaja menekan nomor telepon yang salah. Namun karena memiliki hobi yang sama keduanya pun melanjutkan komunikasi hingga pacararan.
Usai bertemu, si tukang pos tengah merenung. Namun, si setan pun datang dan menghapus keberadaan telefon dari dunia ini. Merasa panik, si tukang pos pun pergi ke tempat si wanita, yakni di sebuah bioskop. Namun, wanita tersebut tak lagi mengenali si tukang pos. Dengan gontai ia pun pergi kembali ke rumah.
Tentunya cerita tak hanya sampai di sana. Keesokan harinya si setan menagih benda lainnya untuk ditukarkan dengan nyawanya. Satu persatu benda tersebut pun hilang.Pun juga dengan kenangan yang ada padanya.
***
Kadang sesuatu tak akan kita rasakan sebelum ia benar-benar hilang. Begitu pun pertanyaan mendasar mengenai eksistensi diri di dunia ini. Film ini berjudul Sekai Kara Neko ga Kieta Nara (2016). Film berdurasi sekitar 120 menit ini merupakan film yang diangkat dari novel berjudul sama. Meski judulnya kucing tapi film ini bukan film dokumenter soal kucing loh yaaaa. *spoiler*
Pada trailer terlihat sekelompok wanita menangis usai menonton film ini. Walaupun awalnya skeptis dengan film ini akhirnya gw tonton juga karena judulnya yang gak lazim dan pemain utamanya itu loh. Takeru Sato. Siapa yang tak kenal dia, aktor kondang dibalik beberapa film ternama mulai dari Rorouni Kenshin, BECK, hingga flm-film terdahulu semacam kamen rider den O, ataupun princess princess D.
Meski temanya sederhana, dan film nya sederhana pula. Bahkan dari awal hingga akhir hanya satu karakter saja yang punya nama, itu pun bukan nama lengkap. Tapi film dengan alur maju mundur ini sukses mengacak-acak emosi dari penonton. Walaupun makin ke sini, ending bisa ditebak namun, saat awal hal tersebut nyaris mustahil untuk diketahui. Film ini membuat kita berusaha menyelami satu per satu dari kisah si tukang pos tersebut.
Overall, film yang sangat layak untuk dinikmati. Tentunya ada baiknya ditonton bawa tisu yaaa, biar gak meler hahahhaha. Mari santai sejenak dari hingar bingar provokasi dan hoaks dan mulai mempertanyakan pentingnya segala hal di dunia ini. Tak ada satu hal pun yang sia sia bukan?
In the end, I am really grateful for all of the people that I've already met. Thank you for allowed me to enter your life. Although it may be too short, but there isn't any memory that worthless to be remembered.
Enjoy the show~~
"Dear dad, If all the cats disappear from this world, how would the world change? If I disappear from this world, who will feel sad for me?"
0 talks:
Post a Comment