Entah kenapa rasanya tergerak untuk menulis postingan soal Pak Husni Kamil Malik. Beliau adalah ketua Komisi Pemilihan Umum Pusat. Sebagai wartawan saya hanya beberapa kali bertemu Pak Husni. Padahal saya sendiri sebetulnya kebagian menjaga KPU dan DPR. Sayang saya lebih sering berada di DPR.
Sekali waktu saya bertemu pak Husni saat sosialisasi peraturan KPU soal calon independen. Masih inget saat itu semua orang sudah selesai mewawancaranya. Ia pun bergegas turun melalui lift. Tapi berhubung saya mewawancarai yang lain dahulu saya pun terlambat mewawancarainya. Tapi dengan ramah ia mengizinkan saya naik lift dengannya hingga turun ke mobilnya. Ia meladeni pertanyaan coro yang masih dangkal pemahaman isu soal pemilu. Yah walaupun jawaban beliau normatif sih heheheh.
Kali berikutnya saya tengah duduk di KPU. Entah apa yang saya lakukan saya hanya duduk di sana dengan yang lain. Katanya sedang ada rapat ketua dengan para komisioner. Tetiba ada bapak bersenyum ramah, pake kaos oblong dan sandal jepit kayanya swalow hahahaha. Lalu dia naik mobil yang jelas bukan mobil dinas KPU tapi saya lupa mobil apa. Ia pun berlalu sambil tersenyum setelah menyapa kami "saya duluan ya," katanya. Meski saya tahu ia tak mengenal kami.
Lalu pagi tadi saya terbangun, mendapati grup whatsapp penuh dengan kabar meninggalnya beliau. Tanpa tanda. Semua pun kaget, bahkan saya. Kabar ia masuk ke rumah sakit baru saat idul fitri itu pun kelihatannya baik saja. Siapa sangka umur seseorang memang tak bisa diterka.
Terlepas dari seperti apa karir politiknya. Tapi saya turut berbela sungkawa atas meninggalnya beliau. Selamat jalan pak, semoga amalanmu diterima di sisi-Nya.
0 talks:
Post a Comment