Satu Mulut, Dua Telinga

Ini berkembang semakin aneh.

Entah gw yang lagi sensitif atau gw memang ngerasa ini semua makin kabur. Hujan malam ini di Bogor tercinta. Dengan lagu sheila on 7 yang bikin gw tambah merenung. Tentang sebuah arti kehidupan. Mengapa manusia diberikan telinga dua dan mulut satu. Untuk banyak mendengar, lebih banyak memahami daripada asal berbicara. Tapi seiring dengan kemajuan teknologi toh tangan ada dua dan mata juga dua. Jadi kinerja tangan ya kurang lebih sama dengan mata.

Haahh~ Ceritanya gw lagi sedih. Mungkin bukan ceritanya lagi. Kenapa ya, manusia itu dipenuhi ego? Memang sih ego lah yang memanusiakan manusia, tapi ketika ego diletakkan pada ranah yang tidak seharusnya. Apa kiranya yang dapat gw lakukan? Jujur, gw cuma bisa sedih. Karena kelemahan gw yang gak bisa ngapa - ngapain ini. Kenapa ya gw gak bisa cuek lagi. Padahal seandainya gw jadi individual, toh gw gak aka repot dengan semua pemikiran ini. Itulah manusia, sosok yang tidak bisa menguraikan sifat - sifat sosial mereka. Makhluk sosial dan individual dalam waktu bersamaan. Rumit. Kompleks. Gak pernah ada manusia yang sama dalam setiap waktunya. Kita berbeda dan itulah yang sehrusnya kita pahami. Bukan begini.

Masalah apapun. Pasti yang salah dua belah pihak. Apapun itu. Hidup bekerja sesuai dengan kesetimbangan yang telah ditetapkan. Kenapa ya manusia gak mau ngerti? Ya sudahlah biarkan sebuah masalah itu pergi. Toh, dibalik kesulitan itu sesungguhnya ada kemudahan. Lalu, kenapa harus mencaci. Apa itu cara manusia untuk menutupi kelemahannya? Kalau gitu berarti gw sedih. Manusia wajar kalau gak akur, tapi bukan ini yang gw inginin. Manusia memang rumit. Ada hal - hal yang gak gw paham. Masalah hati, masalah sudut pandang. Ini rumit.

Tapi seandainya manusia gak seperti ini adanya, kira - kira dunia akan seperti apa ya? Masihkah semenarik ini? Atau mungkin semua orang dan kehidupannya bakalan datar - datar aja. Entahlah, gak tau gw. Hanya aja, kalau boleh berharap. Manusia itu tempatnya salah. Tempatnya ego. Tapi manusia selalu belajar. Manusia yang gw tau adalah sesosok ciptaan yang paling halus hatinya. Dan karena itu gw masih percaya, semua ini akan membaik. Yahaha semoga.

Pada alam yang kadang terlupakan. Inilah manusia dengan egonya. Mungkin kami memang harus merenungkan kembali esensi kehidupan ini.

0 talks: