Cover buku rumah tangga (sumber: fahdpahdepie.com) |
Setelah buku terakhirnya yang berjudul Tak Sempurna (2013), Fahd Pahdepie atau yang lebih dikenal dengan nama pena Fahd Djibran kembali meluncurkan sebuah buku barunya, Rumah Tangga (2015). Berbeda dengan buku-bukunya yang lain, fokus utama buku ini adalah mengenai kisah kehidupan rumah tangga Fahd Pahdepie bersama istrinya Rizqa Fitriani Abidin. Sebuah kisah mengenai kehidupan berumah tangga dari pasangan suami istri dari kalangan masyarakat biasa.
Pada buku ini Fahd Pahdepie mengemas kisah-kisahnya secara sederhana selayaknya pasangan suami isri lain yang mengalami naik turun kehidupan rumah tangga. Dan memang itulah tujuan Fahd menulis buku ini, untuk menyajikan bagaimana kehidupan rumah tangga dari sudut pandang keluarga yang biasa saja, bukan artis, bukan pejabat, ataupun konglomerat.
Buku ini mendapat sambutan luar biasa dari para pembaca setianya. Pre order tahap satu dan dua yang berhadiah postcard dan qoute card habis dengan cepat. Begitu pun pre order tahap dua yang juga mendapat sambutan yang baik dan menjadi salah satu novel best seller di media online. Cetakan pertama buku ini bahkan habis sebelum buku ini dijual di toko-toko buku. Padahal buku ini baru akan memasuki toko buku pada 15 Juli mendatang. Bagi yang tidak sabar atau takut kehabisan, tenang saja ada toko buku online yang sudah menyediakannya.
Seperti biasa dalam menyajikan ceritannya Fahd menampilkan dalam cuplikan-cuplikan cerita. Buku yang memiliki tebal 286 halaman ini sangat layak dinikmati mungkin bagi kalian yang ingin menumbuhkan kembali rasa-rasa yang muncul dalam berumah tangga. Atau bagi kalian yang belum berumah tangga (termasuk saya hahaha) buku ini sangat menyenangkan untuk dinikmati. Apalagi gaya bahasa Fahd yang mampu menarik pembacanya kedalam tulisan-tulisannya.
Bagi yang mengikuti facebook maupun tumblr Fahd mungkin sudah sering melihat penulis satu ini mem-post foto maupun tulisan mengenai keluarganya. Respon yang didapat pun sangat baik. Bahkan beberapa mengatakan bahwa kisah Fahd sangat romantis, tapi seperti selayaknya keluarga pada umumnya ternyata Fahd juga memiliki naik turun kehidupan. Siapa sangka bahwa pada awal kehidupan berumah tangga, Fahd hidup dengan sangat sederhana. Siapa juga yang sangka bahwa Fahd mengalami pertentangan saat akan menikah. Tapi, justru itulah yang sepertinya ingin disampaikan oleh penulis pada buku ini. Tulisan yang secara jujur mengenai sebuah kehidupan rumah tangga yang tidak muluk-muluk. Dan tentunya mengajak pembaca untuk sama-sama belajar.
Tuhan Yang Maha Mengatur Sesuatu,
kami tak sanggup membaca peta waktu-Mu, menduga miliaran kemungkinan dalam irama takdir-Mu. Bahkan, menghafal peristiwa dari satu tanggal dalam kalender saja pun kami tak mampu. Milik-Mu lah segala perhitungan, rahasia yang selalu memesona. Kami tahu, kami tak diberi kuasa untuk memilih dan menentukan masa depan, kecuali memutuskan apa yang ingin kami perbuat hari ini -yang sering kami lakukan secara sembarangan dan keliru. Maka bimbinglah, percikanlah cahaya-Mu pada mata kesadaran kami yang buta. Bentangkanlah jalan rahmat dan kasih bagi langkah-langkah yang akan kami pilih. Jadikanlah kami hamba yang bersyukur dan bersabar dalam menghadapi segala kemungkinan takdir-Mu. Kalau boleh kami meminta, tumbuhkanlah sayap di punggung kami -lalu berilah kami kemampuan untuk terbang melampaui segala hal yang menyulitkan, segala hal yang memberatkan.
Tulisan di atas merupakan salah satu kutipan yang ada dalam buku ini. Kutipan ini menurut saya cukup general, bahkan tidak hanya terkait dengan aspek rumah tangga. Pertama kali baca tulisan ini, saya harus akui saya merasa tergerak. Ya kita manusia tak tahu masa depan. Nah, dengan segala kealpaan bukankah lebih baik kita mengerjakan yang sebaik-baiknya saat ini?
Well, buat yang mau mengisi waktu liburan buku ini sangat menyenangkan untuk dibaca. Dan lagi-lagi tulisan Fahd yang sederhana mampu memukau saya sebagai pembaca.
Bagi kalian yang sudah berumah tangga, buku ini mungkin bisa membangkitkan kenangan tentang rasa di awal rumah tangga yang mulai terlupakan.
Bagi kalian yang akan berumah tangga, buku ini mengingatkan bahwa berumah tangga adalah sebuah tanggung jawab, tidak selalu indah, tapi merupakan hal yang patut disyukuri
Dan, bagi kalian yang berlum berumah tangga atau bahkan masih belum memikirkan ke arah sana, buku ini dapat dijadikan pelajaran dalam hidup bahwa masa depan siapa yang tahu.
Grab it fast and Happy Reading! Selamat berpuasa :)
0 talks:
Post a Comment